Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Di tengah dinamika sosial-politik nasional dan global yang turut berdampak ke daerah, Kabupaten Sumenep tetap mampu menjaga situasi yang aman, rukun dan kondusif sepanjang tahun 2025.
Kondisi tersebut tidak lepas dari peran strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Sumenep dalam merawat stabilitas dan memperkuat nilai kebangsaan.
Kepala Bakesbangpol Sumenep, Achmad Dzulkarnain menyebutkan bahwa tahun 2025 sebagai momentum penting konsolidasi kebangsaan di tingkat lokal.
Bakesbangpol tidak hanya berfokus pada aspek keamanan, tetapi juga penguatan persatuan dan toleransi di tengah masyarakat yang majemuk.
Baca juga: Said Abdullah Prihatin atas Konflik Internal PBNU, Serukan Jalan Islah Demi Persatuan Bangsa
"Kami hadir menjaga keseimbangan. Stabilitas keamanan penting, namun penguatan nilai persatuan, toleransi dan kesadaran kebangsaan masyarakat juga menjadi prioritas," tutur Achmad Dzulkarnain. Senin (29/12/2025).
Salah satu program unggulan yang dijalankan Bakesbangpol sepanjang 2025 adalah penguatan wawasan kebangsaan.
Sosialisasi nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika digelar secara berkelanjutan dengan menyasar berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pelajar, pemuda, aparatur desa hingga organisasi kemasyarakatan.
Achmad Dzulkarnain menegaskan, pendekatan dialogis dan edukatif menjadi kunci keberhasilan program tersebut.
Menurutnya, pemahaman kebangsaan harus tertanam dalam praktik kehidupan sehari-hari, bukan sekadar slogan.
"Kami ingin nilai Pancasila benar-benar dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat," tegasnya.
Terpisah, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo memberikan apresiasi hal tersebut. Bahkan, pihaknya juga menilai stabilitas sosial dan politik merupakan fondasi utama bagi keberlanjutan pembangunan daerah.
"Sumenep adalah daerah majemuk. Tanpa persatuan dan toleransi, pembangunan tidak akan berjalan optimal. Karena itu, peran Bakesbangpol sangat penting dalam menjaga harmoni," kata Achmad Fauzi pada TribunMadura.com.
Bupati Sumenep dua periode ini menegaskan, bahwa komitmen Pemkab Sumenep untuk terus mendukung program penguatan kebangsaan dan menjaga kebhinekaan di daerah.
"Pemerintah daerah akan selalu hadir bersama masyarakat untuk merawat persatuan dan menolak segala bentuk intoleransi," tambahhnya.
Kerukunan umat beragama menjadi salah satu indikator keberhasilan Bakesbangpol Sumenep sepanjang 2025.
Melalui sinergi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), berbagai potensi konflik berbasis keagamaan dapat diantisipasi sejak dini.
Ketua FKUB Kabupaten Sumenep, KH R. Achmad Qusyairi Zaini menilai bahwa koordinasi antara FKUB dan Bakesbangpol selama ini berjalan efektif.
Menurutnya, komunikasi yang intens menjadi kunci penyelesaian berbagai persoalan sosial.
"Setiap persoalan bisa diselesaikan dengan dialog dan musyawarah. Ini yang membuat kerukunan di Sumenep tetap terjaga," ungkapnya.
Dirinya menambahkan, toleransi di Sumenep telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Berbagai perayaan hari besar keagamaan dapat berlangsung aman dan damai tanpa gangguan.
Selain itu, Bakesbangpol juga aktif melakukan pembinaan terhadap organisasi kemasyarakatan dan partai politik. Pendataan, fasilitasi, hingga pendidikan politik dilakukan untuk mendorong terciptanya demokrasi yang sehat dan beretika.
Melalui Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Bakesbangpol Sumenep turut memantau dinamika sosial-politik hingga ke wilayah kepulauan. Setiap potensi konflik ditangani dengan pendekatan persuasif dan humanis.
Sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama pun mengapresiasi langkah tersebut. Mereka menilai pendekatan dialog yang dilakukan pemerintah membuat masyarakat merasa dilibatkan dan dihargai.
"Bakesbangpol mampu menjadi jembatan antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat. Ini penting untuk menjaga persatuan" ujar salah satu tokoh agama di Sumenep.
Sepanjang tahun 2025, Bakesbangpol juga memperkuat koordinasi dengan TNI, Polri, kejaksaan, camat, hingga pemerintah desa.
Sinergi lintas sektor ini dinilai efektif dalam menjaga stabilitas daerah, terutama pada momentum-momentum strategis.
Menutup tahun 2025, Bakesbangpol Kabupaten Sumenep dinilai berhasil menjalankan fungsinya sebagai penjaga persatuan dan stabilitas daerah.
Tantangan ke depan memang semakin kompleks, namun fondasi kebersamaan yang telah dibangun menjadi modal penting menuju tahun 2026.
"Kami optimistis, dengan kebersamaan seluruh elemen, Sumenep akan tetap menjadi daerah yang aman, rukun, dan harmonis," ucapnya.