Tentara Israel Mundur Sepenuhnya dari Qabatiya Seusai Operasi Militer Besar-besaran
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel dilaporkan mundur sepenuhnya pada Minggu (28/12/2025) dari kota Qabatiya, selatan Jenin di Tepi Barat yang diduduki, setelah operasi skala besar yang mereka lakukan.
Operasi militer besar-besaran ini dilakukan Israel menyusul serangan penabrakan mobil dan penusukan ganda di kota Beit She'an yang menewaskan dua warga Israel.
Baca juga: Pemukim Yahudi Ambruk di Operasi Beit Shean, Ben-Gvir: Persenjatai Warga Sipil Israel!
Setelah operasi militer selama dua hari, tentara Israel menarik lebih dari 40 kendaraan militer, disertai dengan buldoser, menuju pos pemeriksaan militer yang mengelilingi Jenin.
Pasukan Israel menutup kota itu dan memberlakukan pengepungan ketat.
"Pasukan tersebut menggerebek rumah-rumah warga Palestina di kota itu, menyiksa mereka, menangkap mereka, dan mengubah beberapa rumah, selain sebuah sekolah di kota itu, menjadi barak militer," kata laporan Khaberni, Senin (29/12/2025).
Pasukan Israel memberlakukan jam malam total di kota itu, mencegah warga untuk masuk atau keluar dari kota tersebut.
Wali kota Qabatiya mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tentara Israel telah sepenuhnya mengisolasi kota itu dari sekitarnya.
Blokade militer itu dilakukan di tengah operasi penggerebekan dan penggeledahan rumah-rumah yang meluas.
Media Israel mengutip Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz yang mengatakan bahwa tentara Israel beroperasi secara agresif melawan apa yang disebutnya sebagai "benteng teroris" di Qabatiya.
Katz menekankan kelanjutan kebijakan ofensif di Tepi Barat bagian utara tanpa kompromi. Ia menyatakan bahwa tentara telah memberlakukan jam malam dan pengepungan total terhadap kota Palestina tersebut sebagai bagian dari operasi.