Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sumenep memastikan kondisi kerukunan antarumat beragama di wilayah ujung timur Pulau Madura berjalan kondusif dan harmonis.
Penilaian tersebut didasarkan pada kehidupan sosial masyarakat yang saling menghormati antar pemeluk agama serta tidak ditemukannya potensi konflik berdimensi keagamaan.
Ketua FKUB Kabupaten Sumenep, KHR Achmad Qusyairi Zaini mengatakan bahwa karakter masyarakat Sumenep dikenal religius. Namun, tetap mampu mengelola perbedaan melalui nilai-nilai kearifan lokal yang mengakar kuat.
"Warga Sumenep memegang ajaran agamanya masing-masing, tetapi tetap menjunjung tinggi kearifan lokal. Sehingga kerukunan bisa terus terjaga," tuturnya. Senin (29/12/2025).
Gus Qusyairi sapaan akrabnya mengungkapkan, dari empat kabupaten di Pulau Madura, hanya Kabupaten Sumenep yang memiliki kampung moderasi beragama atau kampung toleransi.
Baca juga: Meriahkan Festival Lampion Waisak 2024, Sekda Jateng: Toleransi dan Kerukunan Antarumat Beragama
Kampung tersebut berada di kawasan Desa Pabian, Kecamatan Kota dan menjadi representasi nyata kehidupan masyarakat yang menjunjung toleransi.
Menurutnya, hasil pemantauan FKUB hingga saat ini tidak menunjukkan adanya indikasi yang berpotensi memicu konflik antarumat beragama di Kabupaten Sumenep.
Untuk menjaga kondisi tersebut, FKUB Sumenep terus melakukan berbagai upaya penguatan moderasi beragama melalui pendekatan edukatif dan dialog lintas iman.
Salah satu langkah yang baru dilakukan adalah pelatihan early warning system konflik berdimensi agama yang melibatkan penyuluh keagamaan, organisasi kemasyarakatan, serta mahasiswa.