Kronologi dan Kesaksian Ci Hoa Korban Selamat di Panti Jompo Werdha Damai Manado, 'Sudah Mau Tidur'
December 30, 2025 08:38 AM

 

TRIBUNTRENDS.COM - Minggu malam (28/12/2025) yang seharusnya tenang di Kelurahan Ranomuut, Manado, berubah menjadi horor yang tak terlupakan. 

Panti Jompo Werdha Damai, tempat yang selama ini menjadi rumah teduh bagi para lansia, luluh lantak dilalap si jago merah. 

Di balik duka sedalam lautan atas berpulangnya 16 penghuni panti, terselip kisah dramatis tentang perjuangan hidup dan mati.

Antara Kantuk dan Ketakutan

Bagi Lao Kiem Hoa (73), malam itu hampir saja menjadi malam terakhirnya. 

Wanita yang akrab disapa Ci Hoa ini sedang bersiap menjemput mimpi di dalam kamarnya. 

Suasana sudah senyap, namun ketenangan itu pecah seketika oleh gedoran pintu yang kalap.

Bukan sapaan hangat, melainkan teriakan peringatan yang memekakkan telinga. 

Penjaga panti, Om Inyo, berteriak kencang memanggil namanya di tengah kepanikan yang mulai merayap di lorong-lorong panti.

"Saat itu saya sudah di kamar, sudah mau tidur," kenang Ci Hoa dengan suara bergetar saat ditemui di RSUD Manado. 

Di tengah kekacauan itu, ia mendengar suara orang-orang memanggil namanya dengan nada mendesak.

"Ci Hoa keluar, keluar." 

Baca juga: 16 Lansia Wafat, Penyelamatan Korban Kebakaran Panti Jompo Manado, Impian Oma Bertemu Keluarga Pupus

Pahlawan di Tengah Kobaran

Dalam kondisi kaki yang tak lagi gesit dan napas yang memburu karena asap, Ci Hoa hampir putus asa. 

Beruntung, tangan-tangan tulus segera menjangkaunya. 

Seorang penatua panti bernama Jhony muncul sebagai penyelamat di tengah kobaran api yang kian membesar.

Tanpa pikir panjang, Jhony mengangkat tubuh renta Ci Hoa. 

"Dia pikul saya keluar dari sana," ujarnya singkat namun penuh makna. 

Di atas pundak Jhony, Ci Hoa menyaksikan bagaimana rumah mereka berubah menjadi lautan api dalam waktu singkat.

Luka Mendalam dan Identifikasi Korban

Tragedi ini terjadi sekitar pukul 20.36 WITA. Meski petugas pemadam kebakaran berhasil menjinakkan api satu jam kemudian, namun luka yang ditinggalkan teramat dalam. 

Tercatat 16 nyawa tak tertolong dalam insiden memilukan ini.

Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Alamsyah P. Hasibuan, mengonfirmasi bahwa saat ini fokus utama kepolisian adalah proses identifikasi para korban.

"Jumlah korban yang meninggal sebanyak 16 orang dan saat ini sedang dilakukan proses identifikasi oleh Tim Kepolisian di RS Bhayangkara Manado. Kepada keluarga korban silahkan menghubungi Posko DVI Ante Mortem di RS Bhayangkara Manado," ungkap Alamsyah.

Kini, sementara proses identifikasi berlangsung di RS Bhayangkara, belasan korban selamat lainnya masih berjuang pulih dari trauma dan luka di RSUD Manado. 

Bagi mereka, malam Minggu kemarin bukan sekadar kebakaran, melainkan sebuah pengingat betapa tipisnya batas antara hidup dan maut di masa senja.

(TribunTrends.com/Grid.ID)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.