Akhirnya terungkap sudah 3 motif bocah SD bunuh ibu kandungnya sendiri dengan 26 tusukan sekaligus.
Selama ini pihak keluarga mencurigai suami korban lah dalang di balik pembunuhan tersebut.
Sebab, janggal rasanya jika anak kelas 9 SD sudah melakukan pembunuhan yang begitu tragis.
Kini Kapolrestabes Medan, Kombes Calvijn Simanjuntak mengungkapkan bahwa ada 3 motif pembunuhan yakni, masalah sakit hati sang kakak dipukul, ayah diancam dengan pisau, dan game online dihapus.
Hal ini diungkap dalam konferensi pers di Polrestabes Medan, Senin (29/12/2025).
"Kedua, melihat kakak yang dipukuli korban menggunakan sapu dan tali pinggang," kata Calvijn saat menggelar konferensi pers di Polrestabes Medan, Senin.
"Ketiga, sakit hati game online dihapus," tambahnya.
Selain itu, AL kerap kali memainkan game yang menggunakan pisau serta menonton serial anime pada saat adegan menggunakan pisau.
Untuk itu Kapolrestabes Medan menetapkan AL (12) sebagai tersangka pembunuhan ibu kandungnya sendiri.
Kronologi Awal
Kronologi Seorang ibu rumah tangga ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumah tepatnya di kamar tidurnya.
Korban saat itu ditemukan oleh anak pertamanya di dalam kamar tidur yang sudah tergeletak diatas kasur, sekitar pukul 05.00 WIB.
"Anaknya tersebut berteriak meminta pertolongan. Mendengar adanya suara tersebut, Suami korban pun segera turun dari kamar tidur dari lantai dua," ucap seorang warga yang ditemui Tribun Medan, Rabu (10/12/2025).
Suami korban melihat istrinya sudah terkapar di tempat tidur langsung menelepon pihak rumah sakit Colombia.
Setibanya dirumah korban, seorang dokter langsung mengecek kondisi korban, namun nyawa korban sudah tidak tertolong.
"Korban ditemukan dengan kondisi di sekujur tubuh ada beberapa tusukan dan darah berceceran di lantai," ujarnya warga.
Hingga akhirnya suami korban menelepon petugas Polsek Medan Sunggal dan petugas Tim INAFIS Polrestabes Medan tiba di lokasi.
Petugas Tim INAFIS pun langsung membawa jenazah korban ke rumah sakit Bhayangkara untuk dilakukan otopsi lebih lanjut.
"Jenazah korban sudah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Medan, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya.
Ia mengatakan, penyebab kematian korban masih belum diketahui, terduga anak kedua korban menjadi pelaku pembunuhan.
"Diduga anak keduanya yang melakukan pembunuhan terhadap ibu kandungnya sendiri," lanjutnya.
Hingga kini anak kedua korban didampingi ayah kandungnya dibawa ke Polsek Sunggal untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Fakta Singkat:
Korban: Faizah Soraya (42)
Terduga Pelaku: AI (12), anak bungsu korban, masih siswi SD.
Lokasi: Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal
Waktu kejadian: Rabu, 10 Desember 2025, pukul 05.00 WIB pagi.
Motif: Diduga karena kesal ibu memarahi kakaknya hingga game online dihapus
Kenapa Anak Bisa Nekat?
Dikutip dari aladokter.com, anak bisa nekat membunuh orangtuanya karena kombinasi tekanan psikologis, pola asuh yang salah, kekerasan, gangguan mental, dan hilangnya ikatan emosional.
Itu bukan sekadar “nakal” atau “jahat,” melainkan hasil dari kondisi yang gagal ditangani sejak awal.
Ada beberapa faktor-faktor yang bisa memicu kenenakatan anak tersebut, di antaranya:
Kekerasan dalam rumah tangga:
Anak yang terus-menerus mengalami kekerasan fisik, verbal, atau emosional bisa menyimpan dendam dan akhirnya meledak dalam bentuk ekstrem.
Gangguan mental:
Kondisi seperti depresi berat, psikosis, atau gangguan kepribadian bisa membuat anak kehilangan kontrol dan melakukan tindakan fatal.
Pola asuh otoriter atau salah:
Orangtua yang terlalu menekan, tidak memberi ruang dialog, atau mendidik dengan ancaman bisa menimbulkan kebencian mendalam.
Pengaruh lingkungan:
Pergaulan buruk, paparan kekerasan dari media, atau dorongan teman sebaya bisa memperkuat perilaku agresif.
Konflik ekonomi:
Ada kasus di mana anak merasa tertekan karena masalah uang, atau kebutuhan hidup yang tidak terpenuhi.
Kurangnya komunikasi dan kasih sayang:
Anak yang merasa tidak dicintai atau tidak dihargai bisa kehilangan ikatan emosional dengan orangtuanya.