TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Struktur ekonomi rumah tangga warga Kota Padang, Sumatera Barat, menunjukkan tren baru pada tahun 2025 di mana pola konsumsi masyarakat bergeser secara signifikan.
Saat ini, anggaran untuk kebutuhan di luar pangan kini jauh lebih besar dibandingkan belanja dapur sehari-hari.
Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang, dikutip Selasa (30/12/2025) rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk setempat kini telah mencapai angka Rp 2.085.958.
Nilai ini mencerminkan total biaya hidup rata-rata setiap individu dalam satu bulan untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasar maupun penunjang
Data tersebut membeberkan bahwa dari total Rp 2 juta lebih tersebut, porsi terbesar habis untuk kebutuhan non-makanan.
Baca juga: Wajah Baru Perayaan HUT Dharmasraya: Mengganti Papan Bunga dengan Tradisi Menanam
Tercatat bahwa pengeluaran untuk sektor non-makanan mencapai Rp 1.158.555 per kapita per bulan atau merepresentasikan 55,54 persen dari total anggaran bulanan.
Di sisi lain, rata-rata pengeluaran warga untuk urusan makanan kini berada di angka Rp 929.402 per kapita per bulan, yang setara dengan 44,46 persen dari struktur konsumsi masyarakat.
Pergeseran ini menandakan bahwa ketika kebutuhan pangan dasar sudah terpenuhi atau mencapai titik jenuh, peningkatan pendapatan warga dialokasikan secara luas untuk kebutuhan lain di luar urusan perut.
Jika ditelisik lebih dalam pada kategori non-makanan, warga Kota Padang mengalokasikan uang mereka paling banyak pada sektor perumahan dan fasilitas rumah tangga yang menyerap hingga 24,27 persen dari total pengeluaran bulanan.
Pos belanja terbesar berikutnya yang cukup menguras kantong adalah aneka barang dan jasa dengan proporsi mencapai 16,88 persen, yang juga tercatat sebagai sektor dengan kenaikan tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: Warga Harau Temukan Mayat Pria di Dalam Rumah, Berawal dari Telepon Anak Tak Diangkat
Selebihnya, anggaran bulanan warga terbagi untuk kebutuhan barang tahan lama sebesar 4,76 persen, pembayaran pajak dan asuransi sebesar 4,15 persen, serta kebutuhan pakaian dan alas kaki yang mencakup 3,13 persen.
Seluruh data faktual ini dihimpun berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2025 yang dirilis sebagai indikator utama tingkat kesejahteraan rakyat.(*)