Alasan Sepele Bocah 12 Tahun Di Medan Tikam Ibunya Gara gara Game Online Dihapus
December 30, 2025 04:49 PM

 

SURYA.co.id - Aparat Polrestabes Medan mengungkap kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang anak berinisial AL (12) kepada ibunya yang berinisial F (42).

AL tega menghabisi nyawa ibunya karena game online yang ada di telepon genggam dihapus.

Peristiwa itu terjadi di kediamannya pada Rabu (10/12/2025) lalu,  AL mengambil pisau dapur lalu menusuk kepada ibunya sampai 26 kali.

Game online sebuah permainan digital yang dimainkan melalui jaringan komputer atau internet, sehingga memungkinkan banyak orang bermain bersama secara real-time.

Kronologi Pembunuhan Ibu Oleh Anak 

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, menjelaskan kronologi peristiwa yang mengejutkan publik.

Baca juga: Penyebab Anak 12 Tahun Bunuh Ibu Kandung di Medan, KPAI Ungkap Motif Dendam dan Sakit Hati

Saat kejadian, korban tidur bersama kedua anaknya di kamar lantai satu.

AL tidur di kasur atas bersama sang ibu, sementara kakaknya di kasur bawah. Suami korban berada di lantai dua.

Sekitar pukul 04.00 WIB, AL terbangun, mengambil pisau, lalu menikam ibunya yang sedang tertidur. 

"Adik (AL) mengambil pisau, membuka bajunya, dan melukai korban," kata Calvijn saat konferensi pers di Polrestabes Medan pada Senin (29/12/2025).

Serangan itu membuat korban mengalami 26 luka tusuk. Sang kakak yang terbangun berusaha merebut pisau dari tangan AL, meski tangannya ikut tersayat.

Tidak berhenti di situ, AL sempat kembali ke dapur untuk mengambil pisau lain. Namun, kakaknya berhasil menutup pintu kamar sehingga upaya lanjutan gagal.

Panik melihat ibunya bersimbah darah, sang kakak berlari ke lantai dua membangunkan ayah mereka. AL menyusul dengan mengenakan baju dan memeluk ayahnya.

Korban sempat meminta air minum dan ambulans, namun nyawanya tidak tertolong. Sekitar pukul 05.40 WIB, tim medis menyatakan korban meninggal dunia.

Ini Alasan Pelaku Teka Bunuh Ibunya

Dalam pemeriksaan, AL mengaku memiliki tiga alasan hingga tega membunuh ibunya:

Ancaman dengan pisau: AL mengaku ibunya pernah mengancam dirinya, kakak, dan ayah dengan senjata tajam.

Dendam karena sering dimarahi: AL menyaksikan kakaknya kerap dimarahi, bahkan dipukul dengan sapu dan ikat pinggang. Ia sendiri juga sering dimarahi dan dicubit.

Game online dihapus: AL sakit hati karena game online miliknya dihapus. Ia kemudian terinspirasi dari kartun, anime, dan game yang menampilkan adegan pembunuhan dengan pisau.

Kasus ini menyita perhatian publik karena di media sosial, korban dikenal kerap menampilkan citra keluarga harmonis.

Namun, di balik itu, sang anak menyimpan dendam yang berujung tragedi.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.