Bahan Psikoaktif Baru Jadi Tantangan BNN Cianjur ke Depan, Tetap Optimis dan Humanis
December 30, 2025 06:35 PM

 

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIANJUR – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Cianjur menutup akhir tahun 2025 dengan sejumlah capaian strategis dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Mengusung semangat “War on Drugs for Humanity”, BNNK Cianjur menegaskan komitmen melindungi masyarakat dari ancaman narkoba melalui pendekatan sinergi, kolaborasi lintas sektor, serta inovasi berkelanjutan.

Kepala BNNK Cianjur, M. Affan Eko Budi Santoso, S.IP., M.Si., mengatakan tantangan narkoba saat ini semakin kompleks, salah satunya ditandai dengan maraknya New Psychoactive Substances (NPS) yang terus berkembang secara global maupun nasional.

“Berdasarkan data UNODC Early Warning Advisory, saat ini terdapat ribuan jenis NPS yang teridentifikasi secara global. Indonesia juga tidak luput dari ancaman tersebut, sehingga diperlukan langkah yang responsif, terintegrasi, dan berkelanjutan,” ujar Affan dalam rilis akhir tahun, Selasa (30/12/2025).

Di tingkat daerah, BNNK Cianjur melaksanakan joint investigation, tes urine, serta Asesmen Terpadu (TAT) bersama instansi terkait. Sejumlah individu kemudian menjalani rehabilitasi rawat jalan maupun rawat inap sebagai bentuk pendekatan hukum yang berkeadilan dan humanis.

BNNK Cianjur juga melakukan pemusnahan barang bukti narkotika golongan I, termasuk tanaman khat (Catha edulis) sesuai amanat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Dalam aspek sinergi, sepanjang 2025 BNNK Cianjur telah menandatangani tujuh Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintah, sektor swasta, hingga lingkungan pendidikan.

Kerja sama ini menjadi fondasi penting dalam memperkuat pelaksanaan program P4GN di Kabupaten Cianjur secara menyeluruh.

Pada bidang pencegahan, Desa Bojongpicung ditetapkan sebagai lokus Desa Bersinar 2025. Program ini difokuskan pada penguatan ketahanan keluarga dan remaja melalui pembentukan Pendidik Sebaya Anti Narkotika dari kalangan pelajar SMP.

Hasil pengukuran Indeks Ketahanan Diri Remaja (DEKTARI) terhadap 300 pelajar mencatat angka 59,09 dan masuk kategori sangat tinggi, mencerminkan efektivitas intervensi pencegahan sejak dini.

Selain itu, BNNK Cianjur juga gencar melakukan penyebaran informasi dan edukasi P4GN melalui penyuluhan tatap muka, media sosial, talkshow radio, hingga media luar ruang dengan jangkauan puluhan ribu masyarakat.

Di bidang pemberdayaan, masyarakat ditempatkan sebagai subjek aktif P4GN. Hasil pengukuran Indeks Kemandirian Partisipasi Masyarakat (IKP) dan Indeks Ketanggapan (IKOTAN) menunjukkan kategori sangat mandiri dan sangat tanggap, menandakan meningkatnya kesadaran kolektif melawan narkoba.

Sementara itu, bidang rehabilitasi mencatat layanan terhadap 55 klien sepanjang 2025, baik rawat jalan maupun rawat inap, serta pembentukan 12 unit Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) dengan dukungan puluhan agen pemulihan.

Sinergi lintas instansi dinilai menjadi kunci utama dalam proses pemulihan dan reintegrasi sosial klien pascarehabilitasi.(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.