BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan, terutama di tengah puncak musim penghujan pada akhir tahun 2025. Langkah ini dinilai penting untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, mengatakan kebersihan lingkungan menjadi faktor kunci dalam memutus rantai perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang menjadi penyebab DBD.

Menurutnya, salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat adalah dengan menerapkan perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M, yakni menguras, menutup, serta mendaur ulang atau mengubur barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat genangan air.

"Kalau ada tumpukan-tumpukan kaleng-kaleng bekas yang bisa menampung air hujan, itu jangan disimpan. Kalau mau menyimpan air ditutup, disitu lah nyamuk paling senang," ujar Algafry, Selasa (30/12/2025).

Ia menerangkan, ketika masyarakat bisa berperan aktif melakukan upaya pencegahan, akan membuat usaha yang dilakukan lebih efektif.

Meski begitu dirinya juga menegaskan jika instansi terkait sudah diberikan intruksi untuk terus melakukan monitoring serta pencegahan penyebaran DBD di puncak musih hujan seperti sekarang ini.

"Nyamuk itu paling senang di air kotor, kalau di air bersih dia malah tidak suka. Jentik-jentik yang ada di air menggenang, itu yang akan menjadi nyamuk.  Misal ada yang punya kolam, isi saja dengan ikan, bisa sekligus budidaya dan membasmi jentik nyamuk," sebutnya.

Dikatakan Algafry, ketika pemerintah daerah beserta seluruh lapisan masyarakat berkolaborasi melakukan pencegahan, diharapkan mampu meminimalisir angka penyebaran DBD.

"Saya minta, ajak juga tetangga kanan-kiri kita, untuk sama-sama menjaga kebersihan. Kalau kita sudah mulai melakukan itu, tapi tetangga kita masih kurang perhatian akan sama akibatnya, jadi memang harus kompak," ucapnya. (Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)