TRIBUNNEWSMAKER.COM - Persoalan tarif parkir insidentil masih menjadi keluhan masyarakat di Kota Solo, khususnya saat masa libur akhir tahun yang ramai aktivitas warga.
Salah satu titik yang disorot adalah Jalan Teuku Umar, meskipun di kawasan tersebut tidak sedang berlangsung kegiatan atau event resmi apa pun.
Sesuai aturan, tarif parkir reguler untuk kendaraan roda dua seharusnya dipatok sebesar Rp 2.000.
Namun kenyataannya, masih ditemukan juru parkir yang memungut biaya lebih mahal dengan alasan tarif insidentil.
Mereka bahkan menggunakan karcis parkir insidentil yang menetapkan tarif Rp 3.000 kepada pengendara motor.
Kondisi ini diakui langsung oleh Kepala UPT Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Haryono Nugroho.
“Kemarin satu dua jukir masih menggunakan karcis insidental. Tidak di event tapi dia menggunakan karcis insidental di Jalan Teuku Umar,” ungkap Haryono Nugroho, Senin (29/12/2025).
Menurutnya, praktik tersebut jelas tidak dibenarkan karena bisa merugikan masyarakat.
Haryono menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan ketat guna menekan maraknya parkir liar dan pungutan tak sesuai aturan.
Penertiban ini menjadi perhatian serius, terutama di masa libur akhir tahun ketika mobilitas warga meningkat.
Dishub Surakarta melakukan pemantauan dengan berkeliling ke berbagai titik strategis di kota.
Baca juga: 10 Titik Panggung Hiburan Car Free Night di Solo, Meriahkan Malam Tahun Baru 2026, Musik hingga Reog
Selain itu, posko pengawasan juga disiapkan untuk memastikan pengelolaan parkir berjalan sesuai ketentuan.
“Kalau posko ikut posko kepolisian khusus yang dishub. Khusus kami di parkir di Zayed. Yang lain mobile,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Disbudpar Solo, Gembong Hadi Wibowo, menyampaikan bahwa kunjungan wisatawan ke Kota Solo meningkat signifikan dalam sepekan terakhir.
“Tanggal 22 sampai kira-kira seminggu ini tercatat ada 208.828 wisatawan domestik. Mancanegara 150 manca tapi itu datanya adalah dari destinasi bukan dari yang lain-lain,” tuturnya.
Baca juga: 5 Nasi Liwet Legendaris di Solo Jawa Tengah, Sensasi Gurih yang Bikin Lidah Bergoyang!
Peningkatan kunjungan wisata mencapai sekitar 38 persen dibanding tahun sebelumnya.
Masjid Raya Sheikh Zayed, Taman Balekambang, dan Pasar Gedhe masih menjadi destinasi favorit wisatawan.
“Di tahun ini ada peningkatan mas. Kalau tahun lalu sekitar 150-an.
Kalau ini sudah 208.000. Destinasi favorit masih Zayed, Taman Balekambang, kemudian Pasar Gedhe,” jelas Gembong.
(TribunNewsmaker.com/ TribunSolo)