TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulawesi Barat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang dirangkaikan dengan Evaluasi Dukungan Pemerintah Daerah terhadap Program Tiga Juta Rumah secara virtual, Senin (29/12/2025).

Plt. Kepala Bapperida Sulbar, Muh. Darwis Damir, menugaskan tim dari Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam untuk mengikuti arahan pusat. Hal ini dilakukan guna memastikan langkah-langkah strategis daerah selaras dengan kebijakan nasional, terutama menjaga daya beli masyarakat.

Baca juga: Kanwil Kemenhaj Sulbar dan Pemkab Mamuju Tengah Bahas Persiapan Haji 2026

Baca juga: Buaya 2 Meter Tiba-tiba Nongkrong Depan Ruko di Mateng Bikin Heboh Warga

Berdasarkan laporan Perencana Ahli Muda Bapperida, Muhammad Saleh, Indeks Perkembangan Harga (IPH) Sulawesi Barat meningkat menjadi 3,90 persen pada minggu keempat Desember 2025, naik dari 3,58 persen minggu sebelumnya. Kenaikan dipicu oleh harga daging ayam ras, cabai rawit, dan bawang merah.

Untuk menekan inflasi, Bapperida Sulbar menekankan beberapa langkah, antara lain:

Intervensi Lapangan: Optimalisasi operasi pasar dan pengawasan distribusi komoditas pangan.

Pemanfaatan BTT: Belanja Tidak Terduga digunakan untuk menjaga stabilitas harga.

Akurasi Data: Rekonsiliasi data antara BPS, Bulog, dan perangkat daerah untuk kebijakan berbasis data real-time.

Mitigasi Cuaca: Koordinasi dengan BMKG untuk antisipasi dampak cuaca ekstrem pada komoditas hortikultura.

Selain inflasi, rakor juga mengevaluasi dukungan Sulbar terhadap Program Tiga Juta Rumah. Kementerian Perumahan mendorong percepatan layanan perizinan melalui pembebasan BPHTB dan retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

Darwis Damir menegaskan, partisipasi Bapperida Sulbar menunjukkan komitmen pemerintah provinsi untuk hadir di tengah masyarakat. Sinergi lintas sektor diharapkan menjaga stabilitas harga pangan dan merealisasikan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.