Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Asisten I Setda NTB Fathurahman sudah menyiapkan tiga konsep dalam membantu gubernur menjalankan sejumlah program strategis jika terpilih menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Fathurahman adalah salah satu kandidat Sekda NTB yang saat ini juga menjabat Plt Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) NTB.
Ia mengaku sudah menyiapkan konsep kinerja yang akan dijalankan jika terpilih menjadi 'dirigen' birokrasi di Pemerintah Provinsi NTB.
Pertama transformasi digital, kedua transformasi talenta, dan ketiga transformasi proses.
"Ini untuk mewujudkan pemerintahan dengan tata kelola yang lebih baik, lebih adaptif dan kolaboratif untuk mencapai visi-misi bapak gubernur," kata Fathurahman, Selasa (30/12/2025).
Baca juga: 10 Calon Sekda NTB Jalani Tes Wawancara, Diuji Kepemimpinan hingga Integritas
Fathurahman mengaku dalam sesi wawancara yang berlangsung di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, dia mempresentasikan makalah berjudul 'Transformasi Pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Barat menuju visi bersama NTB Makmur Mendunia'.
Mantan Kepala Dinas Perdagangan NTB ini menyampaikan transformasi digital ialah memastikan semua program pelaporannya berbasis digital.
Informasi yang diterima pimpinan berbasis real-time sehingga tidak perlu menunggu ada rapat untuk mendengar laporan dari organisasi perangkat daerah (OPD) pemangku kepentingan.
Ini sejalan dengan keinginan Gubernur Lalu Muhamad Iqbal agar para OPD di NTB bisa bergerak lebih cepat dalam melaksanakan program yang berdampak pada masyarakat.
"Karena Sekda itu orkestrator, dirigen dari seluruh OPD umat mengarahkan agar selaras dengan visi-misi," kata Fathurahman.
Transformasi talenta menurut Fathurahman adalah dalam rangka menempatkan para pejabat sesuai dengan kemampuannya.
Ini juga sejalan dengan keinginan Gubernur Iqbal untuk melaksanakan meritokrasi birokrasi ditatanan Pemerintahan Provinsi NTB.
Sesuai dengan visi Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal yang menginginkan sosok Sekda yang paham dengan birokrasi.
Sementara transformasi proses diwujudkan dengan administrasi by system dan by data.
"Ini akan memudahkan dan lebih terarah," pungkas Fathurahman.
(*)