TRIBUNPADANG.COM – Dua gempa bumi dengan magnitudo kecil tercatat terjadi di wilayah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Selasa (30/12/2025) malam.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini terjadi dalam waktu berdekatan.
Dimana, kedua gempa itu berpusat di titik koordinat yang sama dan terjadi dalam rentang waktu kurang dari 10 menit.
Gempa pertama terjadi pada pukul 20.29 WIB dengan kekuatan magnitudo 1,7.
BMKG mencatat episenter gempa berada pada 0.16 Lintang Selatan dan 100.08 Bujur Timur, atau sekitar 17 kilometer di utara Agam, dengan kedalaman 9 kilometer.
Baca juga: Dua Gempa Berkekuatan Kecil Guncang Mentawai, Magnitudo 2,4 dan 2,3
Tak berselang lama, gempa kedua kembali terdeteksi pada 20.37 WIB dengan magnitudo sedikit lebih besar, yakni 1,8.
Titik pusat gempa berada di lokasi yang sama, namun dengan kedalaman yang berbeda, yaitu 20 kilometer.
Mengingat kekuatannya terbilang kecil. BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG! Fenomena Bulan Perigee Picu Banjir Rob di Pesisir Sumbar Awal Januari 2026
Warga disarankan terus memantau informasi resmi terkait aktivitas seismik melalui kanal BMKG.
Dalam kejadian gempa selalu diikuti dengan skala MMI.
Skala MMI (Modified mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.
Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
Baca juga: Kabupaten Agam Alami Gempa Bumi, Banjir Bandang dan Longsor dalam Sehari
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
Baca juga: Tiga Rumah dan Satu Panti Asuhan Retak Usai Diguncang Gempa Beruntun di Agam
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan, getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG! Fenomena Bulan Perigee Picu Banjir Rob di Pesisir Sumbar Awal Januari 2026
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.(*)