Kondisi Tak Baik Warga Handilnegara Karau Tanahlaut Kalsel yang Diterjang Banjir
December 30, 2025 11:45 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI -  Ini kondisi tak baik warga Desa Handilnegara, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel yang diterjang banjir

Setidaknya telah selama sepekan banjir menyelubungi Desa Handilnegara, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Hingga Selasa (30/12/2025), belum ada tanda-tanda akan surut. Setidaknya saat ini tercatat 80 rumah warga setempat yang kebanjiran dengan ketinggian di atas lantai rata-rata belasan sentimeter hingga 30-an sentimeter.

Banjir memang bukan hal baru bagi warga setempat, karena hampir tiap musim penghujan dan curah hujan tinggi selalu menjadi langganan banjir.

Baca juga: Jelang Pergantian Tahun, Pemkab HSS Cek Akses dan Fasilitas di Wisata Loksado

Baca juga: Dorong UMKM Lokal, Ketua TP PKK Resmikan FoodCourt dan Gallery UMKM Bakulnyiru HSS

Meski begitu tetap saja kondisi tersebut membuat kehidupan warga tak nyaman. "Ya memang sudah biasa kebanjiran. Tapi keadaan seperti ini sangat mengganggu aktivitas," ucap Alpiani, warga RT 3 Dusun 1.

Ia menuturkan genangan di atas lantai rumahnya sekitar 3 sentimeter. Telah sejak sepekan lalu kondisi itu ia rasakan. Genangan kian dalam pada Sabtu kemarin ketika hujan deras berintensitas tinggi mengguyur.

Dikatakannya, dimana-mana yang terlihat hanya air. Turun dari rumah, genangan di halaman makin dalam. Menjangkau jalan desa juga tenggelam. Bepergian menjadi susah.

Apalagi genangan di ruang jalan utama desa tersebut cukup dalam. Sepeda motor bebek rentan mogok apabila nekat menerobos. Mencegah risiko mogok, umumnya warga setempat menuntunnya sepanjang genangan sekitar 100 meter.

Warga Handilnegara lainnya, Marliana, menuturkan genangan air di dalam rumahnya tetap bertahan sekitar 20 sentimeter sejak sepekan lalu.

"Siang turun sedikit. Tapi malam sekitar pukul 20.00 Wita saat air sungai pasang, naik lagi. Begitu terus," sebut warga RT 1 Dusun 1 ini.

Di ruang depan rumahnya kini disulap menjadi gudang untuk menumpuk benih padi yang jumlahnya berkarung-karung. Agar tidak kebasahan, dibikin apar-apar sebagai meja penyangga.

Ia mengatakan banjir biasanya berlangsung dalam waktu cukup lama, lebih satu bulan baru surut. Selama itu pula aktivitas terganggu.

Cara Menyelamatkan Furnitur Setelah Terendam Banjir

Bencana banjir masih terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, yang mana kehadirannya masih terus menghantui dalam beberapa waktu ke depan.

Ketika banjir merendam rumah, hal itu pasti membuat segala sesuatunya menjadi begitu kotor dan berantakan, hingga mengakibatkan kerusakan pada barang-barang atau furnitur.

Ketika banjir bisa diprediksi akan datang, mungkin ada waktu untuk memindahkan beberapa furnitur yang perlu diselamatkan. Namun, saat banjir datang tiba-tiba dan tak terduga, mungkin furnitur yang dimiliki harus direlakan terendam banjir.

Panduan umum menyelamatkan furnitur yang terendam banjir

Jika aman untuk melakukannya, periksa furnitur milikmu yang habis terendam banjir dan pisahkan apa yang dapat diselamatkan dari apa yang tidak dapat disimpan.

Survei dan evaluasi kerusakan secepat mungkin, karena kamu berpacu dengan waktu. Ketahuilah bahwa kerusakan air mungkin tidak terbatas pada furnitur yang telah terendam air.

Kelembapan udara yang berlebihan juga dapat menyebabkan kerusakan pada furnitur. Foto semuanya, karena kamu perlu mengajukan laporan untuk asuransi, jika kamu mengansuransikan rumah beserta isi-isinya.

Untuk menentukan apakah sebuah perabot atau furnitur layak untuk disimpan, kamu harus mengevaluasi tingkat kerusakannya. Selain itu perhitungkan biaya item dalam kaitannya dengan biaya pemulihan atau perbaikan.

Lalu pertimbangkan nilai sentimentalnya, kamu mungkin ingin menjaga dan memperbaiki furnitur yang menjadi pusaka keluarga meskipun ada kerusakan.

Sisihkan furnitur milikmu yang tidak dapat diperbaiki untuk mengevaluasi klaim asuransi.


Furnitur berlapis kain seperti sofa yang telah terendam dalam air terlalu lama mungkin sulit atau tidak mungkin untuk diselamatkan, karena air dapat mendorong pertumbuhan bakteri, jamur, dan lumut, yang mana semuanya menimbulkan bahaya kesehatan.

Air banjir yang mengandung banyak bakteri akan terserap ke dalam kain pelapis, meninggalkannya dengan jamur dan patogen.

(banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.