SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA — Jawa Timur menjadi salah satu provinsi yang berhasil mengelola limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan, limbah B3 dikelola untuk mendukung pengendalian lingkungan, sekaligus menunjang aktivitas industri dan pemanfaatan bernilai ekonomi sesuai regulasi.
Satu di antara perusahaan pengelola limbah di Jawa Timur adalah PT Metatu Nusantara Jaya (MNJ). Berlokasi di Jalan Singosari, Kelurahan Metatu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, MNJ bergerak dalam jasa pengumpulan, transportasi, dan pengelolaan limbah B3 serta solusi terkait lingkungan lainnya.
Melalui kolaborasi tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Timur menganugerahkan penghargaan kepada MNJ.
Perusahaan yang juga melayani pengolahan dan daur ulang limbah B3 ini dinilai berkontribusi dalam mendukung kebijakan lingkungan yang berkelanjutan.
PT MNJ selama ini menjadi salah satu mitra strategis DLH Jatim khususnya dalam pengelolaan limbah B3. Melalui kemitraan tersebut, perusahaan terlibat dalam memastikan limbah industri dikelola sesuai dengan regulasi, standar keselamatan, serta prinsip perlindungan lingkungan.
Mendapat apresiasi tersebut, Manager Personalia dan Lingkungan HSE PT Metatu Nusantara Jaya, Hasan Aola menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung program pemerintah dan masyarakat. Khususnya dalam pengelolaan lingkungan jangka panjang.
"DLH Jatim merupakan mitra strategis kami dalam pengelolaan limbah B3. Sinergitas dengan pemerintah daerah menjadi kunci agar pengelolaan lingkungan berjalan aman, patuh regulasi, dan berkelanjutan," kata Hasan saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (30/12/2025).
Mengintegrasikan teknologi terkini dalam semua aspek pengelolaan limbah B3, perusahaan dapat memantau secara real-time, melakukan pengolahan otomatis, dan mengoptimalkan analisis data. Sehingga ini sekaligus meningkatkan efisiensi dan kepatuhan.
Ia menambahkan, komitmen tersebut tidak hanya diwujudkan melalui aspek teknis pengelolaan limbah industri, tetapi juga melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR). Selama ini, program menyasar masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan.
"Kami berupaya agar kehadiran perusahaan memberikan dampak nyata, tidak hanya bagi kepentingan industri dan pemerintah, tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan sekitar," kata Hasan.
Di sisi lain, DLH Jatim memberikan apresiasi atas komitmen perusahaan. Penghargaan lingkungan tersebut juga merupakan bagian dari evaluasi kinerja lingkungan sepanjang 2025.
"Penghargaan ini juga sebagai bentuk apresiasi kepada pemerintah daerah, masyarakat, serta dunia usaha yang berkontribusi nyata," kata Kepala Bidang PSLB3 DLH Provinsi Jawa Timur, Subarja, dikonfirmasi terpisah.
Menurut Subarja, penghargaan diberikan kepada berbagai pihak yang dinilai konsisten mendukung agenda perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Ini menjadi salah satu program berkelanjutan di DLH Jatim selama ini.
Selain itu Subarja mengatakan, DLH Jawa Timur memiliki program Desa atau Kelurahan Bersih dan Lestari (Berseri) sebagai salah satu program unggulan.
Program tersebut melibatkan ribuan desa dan kelurahan sebagai upaya mendorong pengelolaan lingkungan berbasis partisipasi masyarakat.
"Dari total 8.501 desa di Jawa Timur, lebih dari 2.000 desa mengikuti program Berseri. Sebanyak 1.306 desa dan kelurahan meraih penghargaan kategori Pratama, Madya, dan Mandiri," ujarnya.
DLH Jawa Timur juga menjalankan program Kampung Muslim, Adiwiyata, serta memperkuat kolaborasi dengan dunia usaha, termasuk perusahaan pengelola limbah B3.
Karenanya, kolaborasi ini dinilai penting untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Jawa Timur secara berkelanjutan.
Melalui sinergitas antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, Pemprov Jawa Timur menargetkan peningkatan kualitas lingkungan hidup yang lebih terukur. "Kami berharap kolaborasi ini terus berjalan dengan optimal," tegasnya. *****
