TRIBUNNEWS.COM - Jurnalis olahraga senior sekaligus pengamat sepak bola, Anton Sanjaya atau Bung Joy, menilai langkah Erick Thohir maju sebagai Ketua Umum PSSI pada Februari 2023 sarat kepentingan politik.
Menurutnya, Erick ditugaskan langsung oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo untuk mengambil alih PSSI dari Mochamad Iriawan (Iwan Bule) dengan agenda besar menjelang Pemilu 2024.
Di periode kedua kepemimpinan Jokowi sebagai presiden, Erick Thohir menjabat sebagai Menteri BUMN.
Bung Joy menyebut kepemimpinan Erick bersama Zainuddin Amali merupakan representasi kehendak Istana, meski tetap melalui mekanisme kongres sah.
“Indikasinya sangat jelas. Erick Thohir diperintah Jokowi untuk mengambil alih PSSI. Itu sah secara mekanisme, tapi kita tahu persis ini kehendak politik,” ujarnya dalam podcast Ruang Publik, Senin (29/12/2025).
Ia menilai PSSI lebih berpotensi dijadikan wahana politik ketimbang fokus membangun sepak bola nasional.
Bung Joy menyoroti kebijakan naturalisasi besar-besaran yang dianggap jalan pintas demi prestasi instan, tanpa diimbangi pembinaan usia muda dan kompetisi akar rumput.
“Kalau naturalisasi dijadikan jalan pintas demi elektabilitas, fondasi sepak bola kita rapuh,” tegasnya.
Meski kritis, Bung Joy mengakui Erick masih figur paling realistis memimpin PSSI karena memiliki modal finansial, akses politik, dan kapasitas manajerial.
Namun ia menekankan, tantangan terbesar adalah komitmen Erick untuk benar-benar bekerja membangun fondasi sepak bola tanpa pencitraan.
Baca juga: Persela Tunjuk Bima Sakti Jadi Pelatih, Akankah Pemain Timnas Indonesia Merapat Bergabung?
Erick Thohir (lahir 30 Mei 1970) merupakan pengusaha, politikus, dan tokoh olahraga nasional yang kini menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI.
Ia dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/9/2025), setelah sebelumnya menjabat sebagai Menteri BUMN sejak 2019.
Selain sebagai Menpora, Erick juga menjabat Ketua Umum PSSI periode 2023–2027.
Pengangkatan tersebut memunculkan sorotan publik terkait potensi konflik kepentingan, meski Erick menegaskan fokus pada reformasi dan prestasi olahraga nasional.
Sebelum masuk kabinet, Erick dikenal sebagai pendiri Mahaka Group, konglomerasi bisnis media, hiburan, dan olahraga.
Ia juga memiliki rekam jejak panjang di olahraga internasional, termasuk pernah menjadi Presiden Inter Milan (2013–2018), pemilik saham klub NBA Philadelphia 76ers, klub MLS D.C. United, serta pemegang saham mayoritas Oxford United di Inggris.
Erick juga terlibat dalam pengelolaan klub nasional seperti Persis Solo dan Persib Bandung.
Di bidang olahraga nasional, Erick mencatat sejumlah prestasi penting sejak memimpin PSSI.
Sejak 16 Februari 2023, ia menjabat sebagai Ketua Umum PSSI
Medali Emas SEA Games 2023
Timnas U-22 mengakhiri puasa 32 tahun dengan menaklukkan Thailand 5-2 di final.
Nyaris ke Olimpiade 2024
Timnas U-23 hampir lolos lewat Piala Asia U-23, namun gagal setelah kalah dari Irak dan Guinea.
Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia
Erick membawa Indonesia menjadi tuan rumah, memberi pengalaman berharga meski Garuda Muda terhenti di fase grup.
Sebagian tulisan ini sudah tayang di Wartakota