BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI – Sepanjang tahun 2025, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah hukum Polres Tanahlaut menunjukkan dinamika.
Berdasarkan data resmi Polres Tanahlaut, secara angka jumlah tindak pidana mengalami kenaikan tipis dibandingkan tahun sebelumnya. Namun secara umum kondisi kamtibmas kian kondusif.
Kapolres Tala AKBP Ricky Boy Siallagan menuturkan pada tahun 2024 tercatat 344 kasus tindak pidana dengan tingkat penyelesaian mencapai 299 kasus.
Sementara itu pada tahun 2025, jumlah kasus naik menjadi 354 perkara, namun yang berhasil diselesaikan sebanyak 291 kasus.
“Terjadi kenaikan sekitar 10 kasus, namun secara umum situasi kamtibmas masih dalam kondisi terkendali,” ujar Ricky pada press release akhir tahun di aula outdoor setempat, Rabu (31/12/2025).
Kejahatan Konvensional Dominan
Dari klasifikasi jenis kejahatan, Polres Tala mencatat kejahatan konvensional mengalami kenaikan paling signifikan, yakni sebanyak 24 kasus. Sebaliknya, kejahatan transnasional justru mengalami penurunan sebanyak 20 kasus.
Sementara itu, kejahatan terhadap kekayaan negara tercatat naik enam kasus, dan tidak ditemukan kasus kontinjensi selama periode tersebut.
Laka Lantas Naik, Korban Meninggal Menurun
Di bidang lalu lintas, jumlah kecelakaan mengalami kenaikan. Pada tahun 2024 tercatat 96 kasus kecelakaan dengan 20 korban meninggal.
Sedangkan pada tahun 2025 meningkat menjadi 103 kasus, namun korban meninggal dunia justru menurun menjadi 19 jiwa.
“Ini menjadi perhatian kami untuk terus meningkatkan edukasi keselamatan berlalu lintas kepada masyarakat,” kata Kapolres didampingi Wakapolres Kompol Andri Hutagalung, Kabag Ops dan jajaran kepala satuan.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Camp Sari Ambon Tanahlaut, Dikabarkan Menyerahkan Diri di Tempat Ini
Kasus Pembunuhan Dipicu Dendam Asmara
Salah satu kasus menonjol yang berhasil ditangani Polres Tanahlaut adalah pembunuhan yang dipicu dendam asmara di wilayah Kecamatan Takisung.
Pelaku berinisial S (46), warga Kecamatan Bajuin, menembak korban Saiful Anwar (40), seorang petani asal Takisung, menggunakan senjata api rakitan di depan balai desa.
Aksi tersebut dipicu kecemburuan karena korban diduga menjalin hubungan dengan istri pelaku.
Korban sempat dilarikan ke RSUD Hadji Boejasin Pelaihari, namun nyawanya tidak tertolong. Pelaku berhasil diamankan beserta sejumlah barang bukti senjata rakitan. Dalam proses hukum, pelaku telah divonis 13 tahun penjara.
Penganiayaan Berujung Maut Masih Berproses
Kasus lain yang juga menjadi perhatian publik adalah penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal di kawasan Simpang Empat Staf, Desa Ketapang, Kecamatan Bajuin.
Dalam perkara ini, dua tersangka berinisial MR dan MZ diduga melakukan penusukan terhadap korban Wahyu hingga meninggal dunia. Saat ini, perkara tersebut masih dalam proses persidangan di pengadilan.
Borong Penghargaan
Di tengah tantangan kamtibmas, Polres Tanahlaut juga menorehkan prestasi membanggakan. Institusi ini menerima penghargaan dari Kapolri sebagai Unit Pelayanan Publik dengan kategori Pelayanan Prima (A).
Selain itu, Satresnarkoba Polres Tanahlaut mendapat penghargaan atas kinerja dan dedikasi dalam pengungkapan kasus peredaran narkoba yang menjadi atensi masyarakat.
Penghargaan juga diraih Iptu Mangasa Siagian sebagai pelopor Program Asta Cita Bidang Pangan melalui pemanfaatan lahan produktif tanaman jagung seluas 10 hektare.
Tak hanya itu, Satreskrim Polres Tanahlaut mendapat apresiasi atas keberhasilannya mengungkap kasus penganiayaan berat yang menewaskan korban, serta pengungkapan kasus mafia tanah di wilayah Kecamatan Batibati.
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat,” pungkas Kapolres.
Kalangan warga Tala mengapresasi kinerja Polres Tala dalam menjaga kamtibmas. "Kalau menurut saya selama 2025 kondisi keamanan di Tala sangat kondusif. Semoga ke depannya makin meningkat lagi," ucap Sarbani, warga Angsau.
Menurutnya dalam upaya memperkuat keamanan, wilayah Kecamatan Bajuin perlu didirikan polsek. Pasalnya sementara ini masih ditangani Polsek Pelaihari.
"Jalur Bajuin kan sudah tembus ke Kiram, Kabupaten Banjar. Jalan sudah mulus beraspal. Ada potensi kerawanan tersendiri sehingga perlu kehadiran polsek," sebutnya. (banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)