Detik Menegangkan: Ribuan Warga Bener Meriah Mengungsi Usai Gunung Burni Telong Naik ke Level Siaga
December 31, 2025 02:50 PM

Laporan Wartawan Tribun Gayo Bustami | Bener Meriah

TribunGayo.com, REDELONG - Suasana sunyi di lereng Gunung Burni Telong, Kabupaten Bener Meriah, seketika berubah menjadi kepanikan pada Rabu (31/12/2025) dini hari.

Ribuan warga dari empat desa di Kecamatan Timang Gajah terpaksa meninggalkan rumah mereka di tengah kegelapan malam setelah pihak berwenang resmi menaikkan status gunung api tipe strato tersebut menjadi Level III (Siaga).

Baca juga: Gunung Burni Telong Bener Meriah Naik Status jadi Level III Siaga, Ini Radius Aman Warga

Kenaikan status ini mulai berlaku pada Selasa (30/12/2025) pukul 22.45 WIB, menyusul peningkatan aktivitas kegempaan yang terjadi secara signifikan.

Peningkatan Aktivitas Vulkanik yang Drastis

Dalam kurun waktu hanya dua jam, yakni pukul 20.43 WIB hingga 22.45 WIB, tercatat terjadi 7 kali gempa yang dirasakan warga dengan pusat gempa hanya berjarak 5 kilometer (Km) dari puncak.

Getaran tersebut diikuti oleh lonjakan Gempa Vulkanik Dalam (VA) sebanyak 14 kali dan Gempa Vulkanik Dangkal (VB) sebanyak 7 kali dalam durasi yang sangat singkat.

Pantauan wartawan TribunGayo.com di lokasi, menunjukkan bahwa sebelum status gunung dinaikkan, wilayah Bener Meriah terlebih dahulu diguncang rentetan gempa bumi tektonik.

Guncangan beruntun ini memicu kepanikan luar biasa di kalangan masyarakat.

Informasi yang dihimpun menyebutkan guncangan terkuat mencapai Magnitudo 4,5 pada pukul 20.43 WIB.

Berdasarkan laporan resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di darat, tepatnya 7 km Barat Daya Bener Meriah dengan kedalaman dangkal hanya 7 km.

Kondisi tersebut menyebabkan guncangan terasa sangat kuat di permukaan, memaksa warga yang sedang beristirahat berhamburan keluar rumah.

Baca juga: Gempa Berulang Guncang Bener Meriah, Warga Lereng Burni Telong Berhamburan Keluar Rumah

Di sepanjang jalur Simpang Pante Raya hingga Lampahan, warga tampak berkumpul di pinggir jalan.

Sebagian mulai mengemasi pakaian dan barang berharga ke dalam kendaraan karena khawatir akan adanya gempa susulan.

Evakuasi Dramatis di Tengah Malam

Tak lama setelah rentetan gempa tektonik tersebut, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi menetapkan status Gunung Burni Telong menjadi Siaga.

"Kami baru saja hendak tidur, tiba-tiba ada instruksi dari perangkat desa bahwa status sudah Siaga dan kami harus segera menuju titik evakuasi," ujar Suryadi, salah satu warga yang ditemui saat mengevakuasi diri.

Dengan hanya mengandalkan lampu senter dan lampu kendaraan, iring-iringan warga mulai dari lansia hingga balita memadati jalanan menuju kampus Universitas Syiah Kuala (USK) di Bener Meriah yang dijadikan titik pengungsian.

Di bawah suhu udara dingin yang menusuk tulang, warga tetap melangkah menjauh dari radius bahaya.

Respons Cepat Aparat Keamanan

Menanggapi situasi ini, Polres Bener Meriah bersama Kompi 3 Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Aceh bergerak cepat melakukan evakuasi di zona rawan. 

Evakuasi difokuskan pada warga yang bermukim dalam radius 2 kilometer dari puncak, meliputi:

  • Kampung Rembune
  • Kampung Pantan Pediangan
  • Kampung Damaran Baru
  • Kampung Bandar Lampahan

Warga kini terkonsentrasi di kampus USK, Kampung Mekar Ayu, Kecamatan Timang Gajah.

Kapolres Bener Meriah, AKBP Aris Cai Dwi Susanto, menyatakan bahwa tindakan ini adalah langkah preventif demi memastikan keselamatan jiwa.

"Kami telah mengevakuasi warga dari empat kampung ke lokasi pengungsian di Kampus USK.

Langkah ini merupakan bentuk antisipasi dini guna menghindari risiko akibat meningkatnya aktivitas Gunung Burni Telong yang saat ini berstatus Siaga," tegas Kapolres. (*)

Baca juga: Isu Gunung Burni Telong Erupsi Hoaks, Badan Geologi: Warga Tak Perlu Panik

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.