Apakah Wortel Bisa Mengurangi Mata Minus? Ketahui Faktanya!
GH News December 31, 2025 04:09 PM
Jakarta -

Wortel kerap disebut sebagai salah satu makanan terbaik untuk menjaga kesehatan mata. Sayuran berwarna oranye ini dipercaya mampu membuat penglihatan lebih tajam, bahkan diyakini dapat mengurangi mata minus jika dikonsumsi secara rutin.

Namun, apakah wortel bisa mengurangi mata minus? Di balik anggapan yang sudah lama beredar di masyarakat, ternyata ada fakta medis yang perlu dipahami agar tidak keliru. Simak penjelasan lengkap mengenai manfaat wortel untuk mata dan solusi yang benar untuk mengatasi mata minus berikut ini.

Apakah Wortel Bisa Mengurangi Mata Minus?

Banyak orang meyakini bahwa rajin mengonsumsi wortel dapat memperbaiki penglihatan atau mengurangi mata minus. Faktanya, klaim tersebut tidak sepenuhnya benar.

Wortel memang kaya akan beta-karoten, yaitu zat yang akan diubah tubuh menjadi vitamin A. Nutrisi ini penting untuk menjaga fungsi retina dan membantu penglihatan, terutama dalam kondisi minim cahaya atau malam hari.

Meski demikian, hingga kini tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa konsumsi wortel dapat memperbaiki atau mengurangi mata minus (miopi). Mata minus terjadi akibat perubahan bentuk kornea atau panjang bola mata, dan kondisi ini tidak dapat diperbaiki hanya dengan asupan makanan.

Dengan kata lain, wortel bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata secara umum, tetapi tidak mampu mengoreksi kelainan refraksi seperti mata minus. Penanganan medis tetap diperlukan untuk kondisi tersebut.

Manfaat Wortel untuk Kesehatan Mata

Walau tidak bisa mengurangi mata minus, wortel tetap memiliki banyak manfaat penting bagi kesehatan mata. Kandungan vitamin A, lutein, dan zeaxanthin di dalamnya berperan dalam menjaga fungsi retina serta melindungi mata dari kerusakan akibat radikal bebas. Berikut beberapa manfaat wortel untuk kesehatan mata:

  • Menjaga penglihatan malam: Beta-karoten membantu retina menangkap cahaya dengan lebih baik sehingga mendukung penglihatan di kondisi gelap.

  • Mencegah degenerasi makula: Antioksidan lutein dan zeaxanthin membantu melindungi mata dari risiko degenerasi makula yang berkaitan dengan usia.

  • Mengurangi risiko katarak: Nutrisi dalam wortel membantu melawan kerusakan oksidatif pada lensa mata.

Tips Menjaga Kesehatan Mata

Menjaga kesehatan mata tidak cukup hanya mengandalkan konsumsi wortel. Kesehatan penglihatan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup sehari-hari. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa diterapkan untuk menjaga mata tetap sehat:

1. Konsumsi Makanan Bernutrisi

Selain wortel, konsumsi sayuran berdaun hijau seperti bayam, brokoli, dan kale juga baik untuk mata. Tambahkan pula ikan berlemak seperti salmon dan tuna, telur, serta buah-buahan yang kaya vitamin C dan E untuk mendukung fungsi saraf mata dan memperlambat kerusakan retina.

2. Olahraga Secara Teratur

Aktivitas fisik membantu melancarkan sirkulasi darah, termasuk ke area mata. Lakukan olahraga sekitar 150 menit per minggu, misalnya jalan cepat, bersepeda, atau aktivitas ringan lainnya yang sesuai dengan kondisi tubuh.

3. Berhenti Merokok

Merokok meningkatkan risiko katarak, kerusakan saraf optik, dan degenerasi makula. Jika sulit berhenti, cobalah mengalihkan keinginan merokok dengan aktivitas positif atau konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan bantuan yang tepat.

4. Gunakan Kacamata Hitam

Paparan sinar ultraviolet (UV) dapat merusak mata dan meningkatkan risiko katarak. Gunakan kacamata hitam yang mampu memblokir 100% sinar UV-A dan UV-B, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.

5. Jaga Kebersihan Mata

Biasakan mencuci tangan sebelum menyentuh mata, hindari berbagi perlengkapan pribadi, serta bersihkan riasan sebelum tidur. Bagi pengguna lensa kontak, gunakan cairan pembersih baru setiap hari dan ganti wadah penyimpanannya secara berkala.

6. Lindungi Mata dari Cahaya Biru

Terlalu lama menatap layar gawai dapat menyebabkan mata lelah dan kering. Terapkan aturan 20-20-20, yakni setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki (6 meter) selama 20 detik.

Cara Mengurangi Mata Minus

Banyak orang mencari cara alami untuk mengatasi mata minus, termasuk dengan mengonsumsi wortel. Meski baik untuk kesehatan mata, wortel tidak dapat memperbaiki kelainan refraksi seperti miopi.

Hingga saat ini, tidak ada makanan yang mampu mengubah struktur mata. Untuk mengoreksi mata minus, diperlukan metode medis yang tepat, salah satunya adalah LASIK mata minus.

LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) merupakan prosedur bedah refraktif yang menggunakan teknologi laser untuk membentuk ulang kornea agar cahaya dapat difokuskan tepat ke retina. Prosedur ini dikenal aman, cepat, dan memberikan hasil permanen pada banyak pasien.

Jenis LASIK pun beragam, mulai dari LASIK konvensional, Custom LASIK (Wavefront-Guided), Bladeless LASIK (Femto LASIK), hingga SMILE (Small Incision Lenticule Extraction). Pemilihan metode harus melalui pemeriksaan dokter mata dengan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti:

  • Kesehatan mata secara umum.

  • Tebal kornea.

  • Usia pasien dan aktivitas harian yang memengaruhi kebutuhan visual.

  • Stabilitas ukuran minus atau silinder selama beberapa tahun terakhir.

Selain itu, agar hasil operasi optimal, pilih klinik mata yang memenuhi standar profesional dengan pertimbangan berikut:

  • Menggunakan teknologi LASIK terkini dengan akurasi tinggi.

  • Dikelola oleh dokter spesialis mata yang berpengalaman di bidang bedah refraktif.

  • Menyediakan pemeriksaan pra-LASIK lengkap untuk menilai kelayakan tindakan.

  • Memberikan panduan serta perawatan menyeluruh setelah prosedur selesai.

Menjaga kesehatan mata bisa dimulai dari gaya hidup sehat, namun koreksi mata minus tetap memerlukan penanganan medis. Bagi yang ingin mengetahui pilihan koreksi penglihatan seperti LASIK, konsultasi dengan dokter mata menjadi langkah awal yang penting.

Sejumlah rumah sakit mata, termasuk JEC Eye Hospitals and Clinics, menyediakan layanan pemeriksaan mata lengkap dengan dukungan tenaga medis berpengalaman dan teknologi bedah refraktif untuk membantu menentukan penanganan yang sesuai.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.