TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Kapan Gunung Marapi dibuka masih menjadi pertanyaan para pendaki dan wisatawan. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Barat menegaskan hingga kini seluruh jalur pendakian Gunung Marapi masih ditutup dan belum ada jadwal pembukaan.
Kepala Balai KSDA Sumbar Lugi Hartanto menyampaikan, kapan Gunung Marapi dibuka akan ditentukan setelah status aktivitas vulkanik dinyatakan aman oleh pihak berwenang. Saat ini Gunung Marapi masih berada pada Status Level II atau Waspada.
Menurut Lugi, kapan Gunung Marapi dibuka bergantung pada penurunan aktivitas erupsi. Aktivitas vulkanik masih fluktuatif dan erupsi masih terjadi sehingga berisiko terhadap keselamatan pendaki dan pengunjung.
Balai KSDA Sumbar belum dapat memastikan kapan jalur pendakian akan kembali dibuka. Pembukaan kawasan baru akan dilakukan setelah kondisi Gunung Marapi dinyatakan aman oleh pihak berwenang serta seluruh sarana dan prasarana di kawasan lainnya dinilai siap mendukung keselamatan pengunjung.
"Kami mengimbau masyarakat, komunitas pendaki, serta wisatawan agar tidak memaksakan diri melakukan pendakian dan mematuhi seluruh kebijakan yang telah ditetapkan," katanya, lewat keterangan Rabu (31/12/2025).
Baca juga: Prakiraan Cuaca Sumbar Akhir Tahun 2025, Malam Hari Berpotensi Hujan Sedang-Lebat di Pariaman
Pihaknya juga meminta dukungan dari pemerintah daerah, aparat keamanan, wali nagari, serta seluruh pemangku kepentingan untuk menyampaikan informasi penutupan kawasan kepada masyarakat.
“Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga keselamatan dan kelestarian kawasan konservasi. Mari menjadi pendaki yang bijak dengan mematuhi aturan dan mengutamakan keselamatan,” tegas Lugi.
Lugi juga menegaskan bahwa setiap pelanggaran terhadap kebijakan penutupan kawasan akan ditindak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Informasi resmi terkait perkembangan kondisi kawasan dan rencana pembukaan kembali jalur pendakian nantinya akan disampaikan melalui kanal komunikasi resmi Balai KSDA Sumbar," pungkasnya.
BKSDA Sumatera Barat kembali menegaskan bahwa seluruh jalur pendakian dan pintu masuk kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi, TWA Gunung Singgalang Tandikat, serta TWA Gunung Sago Malintang masih ditutup untuk aktivitas wisata dan pendakian oleh masyarakat umum hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Baca juga: Update Harga Pangan Pokok Bukittinggi: Cabai Merah Keriting Turun di Pasar Bawah
Penutupan tersebut dilakukan sebagai langkah antisipatif demi menjamin keselamatan dan keamanan pengunjung, mengingat kondisi alam dan kesiapan pengelolaan kawasan dinilai belum memungkinkan untuk dibuka kembali.
Kebijakan ini sekaligus menegaskan larangan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas pendakian secara ilegal di kawasan konservasi tersebut.
Kepala Balai KSDA Sumatera Barat, Lugi Hartanto, melalui keterangan resminya menjelaskan bahwa penutupan jalur pendakian di kawasan TWA Gunung Marapi dilakukan karena gunung api tersebut hingga kini masih berada pada Status Level II (Waspada).
Aktivitas vulkanik Gunung Marapi dilaporkan masih fluktuatif dan erupsi masih kerap terjadi, sehingga berpotensi menimbulkan bahaya bagi keselamatan pendaki maupun wisatawan.
“Gunung Marapi saat ini masih berada pada status waspada. Aktivitas erupsi masih sering terjadi dan ini tentu sangat berisiko apabila jalur pendakian dibuka. Oleh karena itu, keselamatan pengunjung menjadi prioritas utama kami,” terang Lugi, Selasa (30/12/2025).
Baca juga: Tak Berstatus Aktif, Gunung Singgalang Tandikat Tetap Ditutup, BKSDA Sumbar Beri Penjelasan
Selain faktor aktivitas vulkanik, Balai KSDA Sumbar juga mempertimbangkan kondisi cuaca serta potensi bahaya sekunder seperti guguran material vulkanik dan gas berbahaya yang dapat muncul sewaktu-waktu tanpa dapat diprediksi secara pasti.
Sementara itu, untuk kawasan TWA Gunung Singgalang Tandikat dan TWA Gunung Sago Malintang, penutupan dilakukan karena saat ini masih dalam tahap evaluasi dan pembenahan sarana serta prasarana pengelolaan kawasan.
Menurut Lugi, fasilitas pendukung keselamatan pendaki, termasuk jalur evakuasi, rambu peringatan, serta sistem pengawasan, belum sepenuhnya memadai.
“Belum tersedianya sarana dan prasarana yang memenuhi standar keselamatan menjadi alasan utama penutupan di TWA Gunung Singgalang Tandikat dan TWA Gunung Sago Malintang," katanya.
"Kami ingin memastikan seluruh aspek pengelolaan benar-benar siap sebelum kawasan dibuka kembali,” tambahnya.
Lebih lanjut, Lugi menyebutkan bahwa kebijakan penutupan ini juga mengacu pada pengumuman tentang penutupan kawasan konservasi untuk tujuan wisata dan pendakian pada seluruh pintu masuk jalur pendakian. Hingga kini, pengumuman tersebut masih berlaku dan belum dicabut.(*)