TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polisi akhirnya menangkap pelaku pembakaran kios dan kendaraan milik warga di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.
Aksi pembakaran itu merupakan buntut dari pengeroyokan yang menewaskan dua debt collector berinisial MET dan NAT.
"Kami infokan bahwa untuk pelaku pembakarannya kami sudah lakukan penangkapan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Iman Imanuddin, Rabu (31/12/2025).
Namun, polisi belum mengungkap jumlah pelaku pembakaran yang ditangkap.
Iman hanya menyebutkan bahwa saat ini polisi masih melakukan pengembangan untuk menangkap para pelaku lainnya.
"Sedang dalam proses pengembangan terhadap tersangka lainnya," ungkap Iman.
Adapun peristiwa pengeroyokan ini bermula saat satu motor yang dikendarai AM diberhentikan oleh kelompok mata elang di lokasi kejadian.
Penghentian tersebut berkaitan dengan upaya paksa penarikan kendaraan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan, situasi memanas saat terjadi tindakan pencabutan kunci motor milik AM oleh pihak mata elang.
"Secara garis besar, satu unit kenderaan dari tersangka AM ini diberhentikan oleh pihak mata elang. Sehingga pada saat terjadi penarikan kunci kontak dicabut, pihak anggota polri tadi tidak terima atas perbuatan tersebut. Sehingga terjadi cek cok dan terjadilah penganiayaan pengoroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Budi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (13/12/2025).
Cekcok yang awalnya hanya melibatkan beberapa orang tersebut kemudian berkembang menjadi aksi penganiayaan brutal.
Lima rekan AM yang disebut juga berada di lokasi kejadian langsung mengeroyok kedua korban.
"Jadi yang lima orang, itu memang berada di lokasi yang sama. Jadi bersama dengan si saudara AM. AM yang motornya dicegat di awal. Melihat temannya cekcok, sehingga teman yang lain membantu," ujar Budi.
Korban MET tewas di tempat kejadian perkara (TKP), sedangkan NAT dinyatakan meninggal dunia di RS Budhi Asih, Cawang, Jakarta Timur.
Beberapa jam setelah kedua korban dikeroyok, massa yang diduga berasal dari kelompok debt collector mendatangi lokasi kejadian.
Sambil membawa senjata tajam, mereka mengamuk dengan melakukan aksi perusakan hingga pembakaran.
Tercatat dua warung makan, sembilan motor, dan satu mobil taksi ludes dibakas massa. Selain itu, massa juga memecahkan kaca rumah warga.
Berdasarkan hasil estimasi sementara, nilai kerugian akibat perusakan dan pembakaran tersebut mencapai Rp 1,2 miliar.
"Secara umum sudah dilakukan estimasi penghitungan lebih kurang hampir 1,2 miliar dari total kerugian yang warung, sepeda motor dan mobil serta kaca warga kemarin," kata Budi.
Meski demikian, hingga saat ini polisi belum menerima laporan resmi dari para korban. Para pelaku pembakaran juga belum ditangkap.
Budi menuturkan, sebagian besar warga yang menjadi korban masih mengalami trauma akibat insiden tersebut.
"Ini masih akan kita tunggu karena memang atas kejadian insiden kemarin warga sekitar masih trauma, kita masih menunggu laporan-laporan," tutur Budi.