Jogja 'Full Service': Respons Cepat Anak Hilang di Malioboro, Sampai Penitipan Tas untuk Backpacker
December 31, 2025 05:01 PM

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Suasana malam hari di kawasan Malioboro selalu punya magnet tersendiri, apalagi saat kalender mulai mendekati lembar terakhir. 

Selasa (30/12/2025) malam lalu, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo-Wawan Harmawan, menyisir deretan pos terpadu pelayanan Nataru.

Mealui penyisiran itu, Pemkot Yogyakarta ingin memastikan keriuhan wisatawan diimbangi dengan sistem keamanan yang bekerja dalam diam namun presisi.

Salah satu yang menjadi sorotan tajam Wali Kota adalah kecepatan respon petugas di Malioboro, terutama saat ada insiden anak terpisah dari orang tua yang menjadi tantangan klasik. 

"Di Malioboro itu yang sering terjadi adalah anak terpisah dari orang tuanya. Tapi, ketika orang tua atau anak melapor lewat pos terpadu, respon time-nya kurang dari 15 menit. Ini sungguh luar biasa, sebelum 15 menit orang tuanya sudah ditemukan," ujarnya.

Efektivitas tersebut, rupanya lahir dari koordinasi solid antara petugas pos, aparat keamanan, hingga relawan yang tersebar di titik-titik buta sepanjang Malioboro.

Tidak hanya soal keamanan, Hasto juga masuk ke dalam pos untuk mengecek detail alat kesehatan, memastikan alat pacu jantung hingga tensi meter berfungsi prima.

"Kami ingin memastikan wisatawan benar-benar merasa aman, nyaman, dan dilayani dengan baik selama berada di Yogyakarta," cetusnya.

Baca juga: Cuaca Malam Tahun Baru 2026 di Yogyakarta: Malioboro, Titik Nol dan Tugu Jogja

Fasilitas Pelayanan

Bukan isapan jempol belaka, karena ada pemandangan menarik yang membedakan pos pelayanan tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. 

Pemkot Yogyakarta tampak ingin benar-benar memanjakan wisatawan dengan fasilitas yang sangat manusiawi, mulai dari ruang laktasi, tempat bermain anak, hingga layanan penitipan tas.

Fasilitas penitipan tas pun menjadi primadona baru, terutama bagi mereka, para pelancong yang memilih berkeliling kota dengan gaya backpacker. 

Terang saja, Irgy, salah seorang wisatawan asal Garut, Jawa Barat, yang menganut "genre" tersebut, mengaku sangat terbantu.

"Sebagai backpacker, fasilitas penitipan tas ini sangat membantu. Jadi, kami bisa jalan-jalan di Malioboro dengan lebih nyaman tanpa harus membawa tas besar ke mana-mana," ungkapnya.

Baginya, keramahan petugas dan letak pos yang strategis membuat pengalaman liburannya di Yogyakarta terasa jauh lebih menyenangkan.

Lonjakan pengunjung yang berdampak pada kemacetan lalu lintas di jalanan Kota Pelajar pun tidak melunturkan niatnya untuk melancong.

"Petugasnya ramah, pelayanannya cepat, dan lokasinya juga strategis. Ini jadi nilai plus buat Yogyakarta sebagai kota wisata," terangnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.