TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, selama bulan Desember 2025 tercatat mencapai 26.105 orang.
Data tersebut disampaikan Bendahara Pariwisata Tana Toraja, Hasyul H, berdasarkan rekapitulasi kunjungan objek wisata.
Dari total tersebut, 372 orang merupakan wisatawan mancanegara, sementara 25.733 orang wisatawan domestik.
Adapun total penerimaan dari sektor pariwisata selama periode tersebut mencapai Rp410 Juta.
“Data ini kami himpun dari seluruh objek wisata yang dikelola daerah,” ujar Hasyul H sambil menunjukkan data kunjungan wisatawan melalui komputer, Rabu (31/12/2025).
Ia menjelaskan, objek wisata yang paling banyak diminati wisatawan adalah Buntu Burake.
Lokasi ini tercatat dikunjungi 56 wisatawan mancanegara dan 144.431 wisatawan domestik, dengan total penerimaan mencapai lebih Rp263 juta.
Untuk destinasi favorit kedua adalah Bukit Ollon, yang juga ramai dikunjungi wisatawan mancanegara dan domestik.
Dari kunjungan tersebut, Bukit Ollon mencatat penerimaan sebesar lebih Rp53 juta.
Selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), suasana Kabupaten Tana Toraja terpantau cukup padat.
Kepadatan terlihat dari meningkatnya volume kendaraan di sejumlah ruas jalan, khususnya di jalan poros Makale-Rantepao, yang biasanya lengang namun kini mulai mengalami kemacetan.
Selain arus lalu lintas, kepadatan juga terlihat di berbagai objek wisata yang dipadati pengunjung.
Bahkan, meningkatnya aktivitas masyarakat turut berdampak pada kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU Pertamina di wilayah Tana Toraja dan Toraja Utara.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Tana Toraja, Adelheid Sosang, menyebut lonjakan aktivitas tidak hanya disebabkan oleh kedatangan wisatawan, tetapi juga oleh kembalinya diaspora Toraja ke kampung halaman.
“Selain wisatawan, banyak diaspora Toraja yang pulang untuk merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga,” ujar Adelheid.
Ia menambahkan, momentum libur Nataru memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata serta perekonomian lokal, terutama bagi pelaku usaha di sekitar objek wisata.(*)