Laporan Wartawan Serambi Indonesia Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan, Bireuen, melalui tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), Rabu (31/12/2025), hadir di tiga desa terdampak banjir bandang, yakni Gampong Raya Dagang, Samuti Aman, dan Blang Mee.
Kehadiran mereka untuk melaksanakan program pemulihan pembelajaran berbasis Literasi Digital STEM dengan pendekatan Lesson Study.
Ketua tim PkM, Dr. Silvi Listia Dewi, M.Pd., menyebutkan kegiatan ini terlaksana berkat dukungan hibah dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) tahun 2025 melalui skema Pendidikan Darurat.
Menurutnya, anak-anak usia sekolah merupakan kelompok paling rentan dalam musibah banjir bandang karena kehilangan ruang belajar yang aman.
Program ini melibatkan dosen anggota, yakni Dr. Sari Rizki, M.Psi., Misnar, M.A., Rahma, M.Pd., dan Dr. Nadia Aldyza, M.Pd., serta mahasiswa Umuslim.
Mereka menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya mengembalikan semangat belajar anak-anak.
Tetapi juga memperkenalkan metode modern yang mengintegrasikan sains, teknologi, rekayasa, dan matematika dengan literasi digital.
Tim PkM juga menyediakan sarana pendidikan darurat berupa meja lipat, sepatu boots, tas sekolah, alat tulis, dan buku.
Selain itu, mereka menghadirkan tablet sand magic sebagai media digital interaktif agar anak-anak dapat berlatih menulis, menggambar, dan berkreasi dengan cara menyenangkan.
Salah satu kegiatan yang paling menarik perhatian adalah mewarnai siklus hidup kupu-kupu yang dimediasikan dengan teknologi Augmented Reality (AR).
Anak-anak mewarnai tahapan metamorfosis kupu-kupu, lalu hasil karya mereka dipindai menggunakan aplikasi AR sehingga tampak bergerak di layar.
“Belajar jadi terasa menyenangkan. Kami bisa mewarnai, lalu melihat gambar bergerak. Rasanya seperti nyata,” ujar seorang siswa di Desa Blang Mee.
Baca juga: FK Umuslim Serahkan Bantuan untuk Dua Puskesmas dan RSUD Peusangan Raya
Selain itu, tim juga menggunakan infocus dan proyektor untuk menampilkan game edukatif interaktif.
Anak-anak diajak berpikir kritis, mengenal konsep sains sederhana, serta melatih kerja sama dalam kelompok.
Suasana belajar menjadi lebih hidup karena mereka dapat berinteraksi langsung dengan tayangan visual di layar besar.
Kegiatan dilanjutkan dengan senam trauma healing serta English Fun, di mana anak-anak diajak mengenal kosakata sederhana melalui permainan, lagu, dan percakapan ringan.
Aktivitas ini dipandu oleh mahasiswa Umuslim, di antaranya Luqmanul Hakim, Dela Dwi Agustin, Haikal Al Munzammil, Muhammad Haikal, Rezka Fitrah, Ahmad Ridha Firnanda, dan Irfani.
Rektor Umuslim, Dr. Marwan, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan pendidikan darurat ini merupakan wujud nyata komitmen perguruan tinggi dalam mendampingi masyarakat.
“Umuslim bersama tim dosen dan mahasiswa berhasil menghadirkan ruang belajar darurat yang kreatif dan menyenangkan bagi anak-anak korban banjir,” ujarnya.
Baca juga: 178 Mahasiswa Umuslim Selesaikan KKM di Lokasi Banjir