TRIBUNBANTEN.COM - Sejumlah saham mencatatkan lonjakan harga luar biasa sepanjang 2025. Di tengah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berfluktuasi dan penuh volatilitas, saham-saham ini justru tampil sebagai top gainers dengan kenaikan hingga ribuan persen.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dihimpun Investment Specialist PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), Azharys Hardian, terdapat sepuluh saham dengan kinerja terbaik sepanjang 2025. Berikut daftar saham “jawara” yang mencuri perhatian investor.
Baca juga: Daftar Enam Saham Lepas Suspensi dan Masuk FCA, Siap Diperdagangkan per 2 Januari 2026
PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG)
UDNG menjadi saham dengan kinerja paling menonjol tahun ini. Harga sahamnya melonjak dari sekitar Rp 38 di awal 2025 hingga mencapai Rp 5.200 menjelang akhir tahun. Kenaikan sebesar 12.280 persen menempatkan UDNG sebagai top gainer BEI sepanjang 2025.
Pada awal tahun, pergerakan saham UDNG relatif datar dengan volume terbatas. Memasuki pertengahan tahun, harga mulai berakselerasi meski sempat diselingi koreksi tajam. Namun, saham ini kembali menguat dengan pola higher high dan higher low hingga mencetak rekor baru.
PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV)
Saham MGLV mencatat lonjakan agresif yang disertai volatilitas tinggi hingga sempat mengalami suspensi perdagangan. Sepanjang 2025, harga saham MGLV naik dari sekitar Rp 76 menjadi Rp 2.200, atau melonjak sekitar 2.720 persen secara year to date (YTD).
PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA)
BUVA juga masuk jajaran top gainers setelah menguat dari kisaran Rp 49 menjadi Rp 1.390, atau naik sekitar 2.680 persen sepanjang 2025.
Setelah bergerak datar di awal tahun, saham ini membentuk tren kenaikan konsisten. Akselerasi terjadi pada paruh kedua tahun sebelum terkoreksi moderat dan stabil di rentang Rp 1.200–Rp 1.400.
PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA)
MORA mencatatkan lonjakan signifikan setelah melalui periode stagnan yang panjang. Harga sahamnya naik dari sekitar Rp 362 menjadi Rp 12.050, atau menguat 2.463 persen secara YTD.
Saham ini sempat menyentuh puncak di kisaran Rp 14.050 sebelum terkoreksi dan bergerak fluktuatif di level tinggi.
PT Trimitra Prawara Goldland Tbk (ATAP)
ATAP melesat dari sekitar Rp 24 menjadi Rp 620 sepanjang 2025, atau naik 2.380 persen. Setelah lama bergerak di level rendah, saham ini perlahan naik sebelum akhirnya menembus Rp 600 dan sempat menyentuh Rp 650.
PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN)
PGUN mencatat reli ekstrem yang diikuti koreksi tajam. Harga sahamnya naik dari sekitar Rp 424 dan sempat menyentuh Rp 29.525 sebelum terkoreksi dan ditutup di Rp 9.775. Meski demikian, secara tahunan saham ini tetap membukukan kenaikan 2.205 persen.
PT Personel Alih Daya Tbk (PADA)
PADA menunjukkan kenaikan yang lebih bertahap dan konsisten. Harga sahamnya melonjak dari sekitar Rp 10 menjadi Rp 304, atau naik 2.071 persen sepanjang 2025. Pola kenaikan yang stabil tercermin dari tren higher high dan higher low.
PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA)
PIPA mencatat lonjakan besar dari sekitar Rp 11 dan sempat menyentuh Rp 625 sebelum terkoreksi. Meski bergerak konsolidatif di kisaran Rp 200–Rp 250, saham ini tetap membukukan kenaikan 2.045 persen secara YTD.
PT Folago Global Nusantara Tbk (IRSX)
IRSX melengkapi daftar top gainers 2025. Harga sahamnya naik dari sekitar Rp 21 menjadi Rp 625, atau melonjak 1.916 persen secara YTD. Setelah fase konsolidasi, saham ini kembali berakselerasi hingga menyentuh puncak di kisaran Rp 690 sebelum terkoreksi moderat.
Lonjakan saham-saham tersebut menunjukkan bahwa di tengah volatilitas IHSG sepanjang 2025, peluang cuan tetap terbuka bagi investor yang jeli membaca momentum pasar.