Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Suasana malam pergantian tahun di Kota Mataram tidak seramai tahun sebelumnya.
Meski warga tetap berkumpul dan menyalakan kembang api di sejumlah ruas jalan, namun tidak ada pusat hiburan akbar.
Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana memastikan tak ada acara event hiburan pada malam pergantian tahun, di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Meskipun demikian, pengawasan ketat tetap dilakukan guna mengantisipasi pergerakan dan kerumunan masyarakat di berbagai wilayah.
Pada malam tahu baru masyarakat akan tetap memadati titik-titik kumpul tertentu untuk merayakan pergantian tahun secara mandiri bersama keluarga.
“Oleh karena itu, seluruh jajaran petugas saya minta untuk menjalankan rencana pengamanan dan persiapan yang telah disusun sejak awal dengan sebaik-baiknya,” ucap Mohan, saat memimpin upacara kesiapan pengamanan di Pendopo Wali Kota, Rabu (31/12/2025).
Baca juga: Malam Tahun Baru di Mataram: Begibung, Doa, hingga Galang Dana Bencana
Lebih lanjut, Mohan menekankan pentingnya menjaga keamanan bersama dan saling mengingatkan selama bertugas.
Hal ini bertujuan agar seluruh rangkaian kegiatan masyarakat di malam tahun baru dapat berjalan dengan terkendali dan kondusif.
Di akhir arahannya, Mohan memberikan semangat kepada para personel yang bertugas di lapangan untuk bekerja secara maksimal.
“Selamat bertugas, selamat bekerja," pungkasnya singat sembari memerintahkan para personel untuk menjalankan pemantauan hingga puncak malam pergantian tahun 2025.
Pada malam pergantian tahun, Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana menggelar acara begibung bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Mataram, di pendopo, Rabu (31/12/2025) malam.
Hadir dalam acara itu, Wakil Wali Kota Mataram, TGH Muniburrahman bersama jajaran Aparat Penegak Hukum (APH), serta para pejabat lingkup Pemkot Mataram.
Menu makanan disajikan dalam satu dulang untuk dimakan bersama, masing-masing dulang untuk 5 orang atau lebih.
Begibung ini menjadi penanda dimulainya acara dzikir dan doa bagi korban bencana di Aceh dan Sumatra.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram, Lalu Alwan Basri setelah acara menjelaskan, selain sebagai bentuk simpati, doa bersama ini juga dimaksudkan agar Kota Mataram terhindar dari bencana serupa.