Saat ini adalah perjuangan. Dan insyaallah yang akan datang adalah keberkahan

Jakarta (ANTARA) - Ribuan warga yang memdati kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, dalam menyemarakan momentum malam Tahun Baru 2026 turut mengirimkan doa untuk korban terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera.

Doa bersama yang berlangsung pada Rabu (31/12) malam tersebut dipimpin oleh sejumlah pemuka agama di atas panggung dan warga mengikuti dengan berdiam sejenak.

Dalam momen itu, penceramah kondang Ustadz Maulana juga mengajak masyarakat menjadikan momentum tahun baru sebagai waktu untuk muhasabah dan memperbaiki diri.

Dia menekankan pentingnya merenungkan perjalanan hidup, memanfaatkan waktu dengan kebaikan, serta menumbuhkan kepekaan sosial, terutama terhadap para korban bencana di Sumatera.

“Jamaah oh jamaah… satu hal di tahun ini kita bermuhasabah, merenungkan diri, menasihati diri, mengingat diri, menyadarkan diri kita, akan diri, akan akhirat, akan waktu. Ingat, waktu yang lewat adalah sejarah. Saat ini adalah perjuangan. Dan insyaallah yang akan datang adalah keberkahan,” tutur Ustadz Maulana.

“Saudara-saudara kita di Sumatera, sudah banyak yang syahid (meninggal dunia). Maka kita harus merenung. Ingat, ayo timbulkan kepekaan kita. Bagaimana kita menyadarkan diri kita bahwa kita ini bersaudara. Kita harus menimbulkan rasa kepekaan diri kita. Bagaimana bahwa sebenarnya kita yang diuji, apakah timbul kepekaan kita atau tidak,” tambah dia.

Adapun doa lintas agama ini dihadirkan dalam rangkaian menyemarakkan malam Tahun Baru 2026 di panggung utama hiburan yang berlokasi di Bundaran HI yang diadakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.