Tiga Balita Kakak-Beradik Korban Kebakaran Cipinang Dikubur Satu Liang Lahat, Tangis Keluarga Pecah
Rr Dewi Kartika H September 21, 2024 12:31 PM

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Tiga balita korban tewas dalam kebakaran di Cipinang, Jakarta Timur, dimakamkan di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (21/9/2024).

Kakak beradik itu dikuburkan di dalam satu liang lahat yang sama.

Mereka adalah Kanaya Khalifah yang berusia 4 tahun, Muhammad Rafka Al Ghifari yang berusia 3 tahun, serta Dina Nu Asyifa yang berusia 1 tahun.

Pemakaman dilakukan setelah proses autopsi jenazah ketiga korban di RS Polri Kramatjati selesai, Jumat (20/9/2024) malam.

Jenazah ketiganya dijemput dari RS Polri sekitar pukul 23.00 WIB, lalu disemayamkan di rumah duka di Cipinang sebelum akhirnya dibawa ke TPU Rorotan pukul 9.00 WIB, Sabtu pagi.

Setibanya di TPU, jenazah ketiga korban yang sudah ditempatkan di dalam peti satu per satu diturunkan ke dalam liang lahat.

Kemudian, setelah ketiga peti jenazah itu diturunkan, paman korban Andri (24) segera mengumandangkan adzan.

Petugas gali kubur lalu melanjutkan prosesi pemakaman dengan menumpahkan tanah ke liang lahat.

Saat itu, tangisan dari keluarga korban pecah di TPU Rorotan.

Dua wanita yang merupakan tante dan nenek korban bahkan tak kuat lagi menahan kepedihan sampai akhirnya pingsan.

Sementara itu, ayah dan ibu korban, Yedi Julianda dan Dwi Maulisa hanya bisa termenung selama proses pemakaman.

Begitupun kedua kakak korban, Fathia dan Bilqis yang turut mengantarkan adik-adiknya pergi untuk selamanya.

Keduanya terus menatap ke arah nisan kayu yang ditanamkan di tempat peristirahatan terakhir anak-anak mereka.

Kanaya, Rafka, dan Asyifa meninggal dengan tragis dalam kebakaran di Jalan Cipinang Bunder, RT 05 RW 18 Kelurahan Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (20/9/2024) pagi.

Saat kebakaran terjadi, ketiganya sedang berada di dalam kamar rumah kontrakan yang diduga menjadi titik awal kemunculan api.

Ibunda korban sengaja mengunci mereka di dalam kamar itu dengan maksud mengantisipasi ketiga anak balitanya terjatuh dari lantai dua.

Nahas, ketika kebakaran terjadi dan api membesar, ketiga korban terjebak di dalam kamar.

Mereka lalu diduga terjatuh dari lantai dua dan tertimpa puing-puing rumah yang ludes terbakar itu.

Di sisi lain, pada saat kejadian ayah korban sedang bekerja sementara ibundanya sedang menjemput kakak-kakak korban di sekolah.

Adapun akibat kebakaran ini, sebanyak 17 rumah terbakar dan 90 jiwa juga terpaksa mengungsi.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.