Bagus Ahok atau Anies? Ini Kata RK, Pram, Pongrekun
kumparanNEWS September 29, 2024 09:20 AM
Acara Kahforward menghadirkan 3 calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil (RK), Pramono Anung dan Dharma Pongrekun, di Indonesia Arena, Sabtu (28/9). Acara yang dipandu jurnalis senior, Andi F Noya ini jadi momen ketiga cagub itu melontarkan pendapat dan saling berinteraksi.
Yang menarik, Andi sempat melontarkan pertanyaan, siapa yang lebih bagus memimpin Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atau Anies Baswedan?
Ketiga cagub itu saling melontar jawaban, seperti apa, berikut jawaban mereka masing-masing:
Dharma Pongrekun, No Comment
Giliran pertama menjawab pertanyaan tersebut jatuh ke tangan cagub independen, Dharma Pongrekun. Purnawirawan jenderal bintang tiga ini tak menjawab pertanyaan Andi secara lugas.
"Saya harus objektif, keduanya punya kelebihan. Saya hanya lihat kelebihan. Saya lihat nya begini, ide-ide brilian Anies kah, Ahok kah, asal mementingkan kepentingan rakyat, itu akan saya lanjutkan," ucap Pongrekun.
Pasangan bakal calon Gubernur dan bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Dharma Pongrekun (tengah) dan Kun Wardana (ketiga kanan) tiba untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Tarakan, Jakarta, Minggu (1/9/2024). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Jawaban itu ditimpali Andi. Bagaimana jika keduanya sama-sama mengatakan kepentingan rakyat?
"Kita nilai masing-masing, karena waktunya terbatas," jawab Pongrekun.
Pramono Anung: Singgung JIS dan Kalijodo
Giliran berikutnya, Pramono Anung. Pram mencoba melihat kedua kerja-kerja gubernur ini secara objektif. Menurutnya, Ahok dan Anies meninggalkan legacy di Jakarta.
"Ada pekerjaan yang belum selesai di Jakarta oleh mas Anies, misalnya Jakarta International Stadium (JIS)," kata Pramono.
Menurut Pramono, JIS harus disempurnakan, terutama dari segi infrastruktur dan transportasinya.
Bakal Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung saat menjawab pertanyaan wartawan saat menghadiri peluncuran buku Bamsoet di Jakarta, Selasa (10/9/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
"Karena apa pun ke depan, peninggalan Anies di JIS ini, jadi sesuatu yang bisa kita banggakan. Kalau MRT nya yang sampe Ancol kalau kiri ke Pantai Marina, ke kanan ke JIS, terus ke Tanjung Priok," ucap Pramono.
Ia juga berencana membangun LRT hingga Tanjung Priok. Termasuk menambah frekuensi LRT, agar JIS bisa lebih mudah dijangkau.
"LRT nya dari kota ke JIS, JIS ke Tanjung Priok, frekuensi nya harus di tambah lagi. Maka peninggalan seperti itu, saya terbuka itu yang harus diteruskan," kata Pram.
Bicara Ahok. Pram menyinggung Kalijodo dan Simpang Lima Semanggi.
"Kalijodo, yang dulu haram jadah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi warga, harusnya dilanjutkan. Jadi bang, abang memaksa pilih salah satu. Saya pilih keduanya. Terima kasih," tutup Pram.
RK Terkesan Pemerintahan yang Responsif jaman Ahok dan Integrasi Transportasi era Anies
RK awalnya menyalahkan pertanyaan Andi. Selaku mantan gubernur, ia tak bisa menilai keduanya dengan mudah. Karena berdasar pengalamannya, gubernur punya rapor yang harus diselesaikan dan itu mencakup 500 poin mulai dari masalah perempuan hingga administrasi.
Tapi, RK mengingat beberapa hal yang membuatnya terkesan pada dua gubernur itu.
Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil menjawab pertanyaan awak media usai mengikuti senam bersama ibu-ibu yang diselenggarakan PAN di Waduk Aseni, Jakarta Barat, Sabtu (28/9/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
"Kelebihan Ahok responsive government, saya ingat, dia laporan digital, nerima laporan warga di Balai Kota. Saya lakukan juga, karena saya lakukan di gubernur kan. Itu pak Ahok kelebihannya. Saya hormati, itu keren," kata RK.
Sementara soal Anies, ia begitu mengingat bagaimana integrasi transportasi Jakarta dilakukan masif. Saat Anies menjabat, ada proyek MRT, yang setengah anggaranya oleh pemerintah pusat dan setengah lagi oleh Pemprov Jakarta.
"Takdir nya di era pak Anies. Maka pak Anies mendahulukan LRT, Trans Jakarta, angkot dan sebagainya. Itu kelebihan pak Anies dalam memori saya, karena saya tak bisa menilai 500-an data," ucap RK.
Ia yakin, keduanya menghadapi tantangan berbeda, dan berbeda pula penyikapannya.
"Tiap zaman ada pemimpinnya, tiap pemimpin ada zamannya, dengan tantangan yang beda-beda," pungkas RK.
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.