Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Saparuddin, satu-satunya atlet Sulawesi Barat yang berlaga di Peparnas XVII Solo, mengaku grogi dan deg-degan.
Atlet Balap Kursi Roda itu mengakui minim pengalaman berlaga dalam ajang paralimpiade ini.
Ia mengaku grogi menghadapi lawan-lawan yang sudah lebih berpengalaman.
Ketiga lawannya adalah Gunari Eko Jarot Sandiko (Jawa Tengah), Nandang Wahyudin (Jawa Barat), serta Miswandi (Kalimantan Selatan).
“Agak deg-degan. Beda level. Saya baru dua bulan dia udah bertahun-tahun,” terangnya, saat ditemui di Stadion Sriwedari usai pertandingan, Senin (7/10/2024).
Ia tetap berangkat meski hanya ditemani satu pelatih dan satu ofisial.
Ia mengaku ingin mengharumkan nama daerahnya di ajang berskala nasional ini.
“Membanggakan daerah terutama orang tua juga,” jelasnya.
Atlet yang bertanding pada nomor 100 meter putra klasifikasi T52-53 ini sekaligus yang pertama kali Sulawesi Barat ikut serta di ajang Peparnas.
Status National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Sulawesi Barat saja baru diresmikan pada 12 Agustus 2024.
Ia pun bangga menjadi bagian dari perwakilan kontingen pertama di ajang paralimpiade.
Saparuddin berharap ke depan bisa lebih banyak atlet yang bisa diberangkatkan dari daerahnya.
“Bangga sih walaupun cuma satu atlet. Mudah-mudahan ke depannya bisa jadi banyak,” jelasnya.