Sudah Raih Gelar S2, Tsania Marwa Akui Temukan Pengganti Atalarik Syach, Pilih Jaga Privasi
Murhan October 21, 2024 12:32 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Setelah 7 tahun sudah Tsania Marwa menyandang status janda, kini siap menikah lagi.

Tsania Marwa diketahui telah cerai dengan Atalarik Syach pada 2017.

Dia sempat fokus dengan urusan hak asuh anak serta kesibukan kuliah untuk gelar magister.

Kini, Tsania Marwa merasa sudah saatnya untuk cari pendamping baru.

Ia tak memungkiri bahwa ada keinginan untuk kembali menikah dan memulai rumah tangga baru dengan sosok yang dicintai.

"Pasti ada dan pasti mau cari pendamping baru lagi, nikah lagi," ucap Tsania Marwa di kawasan Senayan Jakarta Selatan, Minggu (20/10/2024).

"Kemarin mungkin fokus aku belum kesana karena masih nunggu hari wisuda ini dan masih kuliah jadi harus fokus," bebernya.

Tsania Marwa mengatakan jika nantinya menikah lagi, ia tak mau rumah tangganya terlalu banyak diekspos oleh publik.

"Setelah ini yaa semoga bisa dapatkan yang terbaik. Kalau memang ada aku pilih jaga privasi aku sebisa mungkin," ungkapnya.

"Aku merasa pernikahan yang pertama itu ekspose banget yaa jadi kayak apa ya pengen privasi dulu deh,' lanjut Tsania.

Tsania mengatakan bahwa saat ini ada sosok laki-laki yang sudah dekat dengannya, namun ia belum mau banyak cerita soal keseriusan hubungan mereka.

"Yaa ada lah," beber Tsania Marwa sembari tertawa.

Sekedar informasi, Tsania Marwa dan Atalarik Syach menikah pada tahun 2012 dan dalam pernikahan tersebut mereka dikaruniai dua orang anak.

Sayangnya di tahun 2017 keduanya memutuskan untuk bercerai di Pengadilan Agama Cibinong, dan setelah itu drama perebutan hak asuh anak berlanjut.

Dapat Gelar S2 Psikologi

Tsania Marwa baru saja mendapat gelar magister di jurusan psikologis, setelah menyelesaikan pendidikan S2.

Dalam tesis yang dikerjakan, Tsania Marwa mengakui menjadikan pengalamannya soal dampak orang tua yang tak dapat hak asuh dalam perceraian.

Namun ia menegaskan, bahwa isinya bukan sepenuhnya dari pengalaman pribadi karena dirinya harus menjelaskan ke dosen penguji urgensi membuat karya ilmiah tersebut.

"Sebenarnya (latar belakang) karena pengalaman pribadi, tapi itu semua tidak cukup karena pasti dosen pembimbing aku tanya 'urgensinya apa?' gitu kan, jadi fenomena perceraian di Indonesia yang semakin hari semakin meningkat itulah menjadi satu dasar diambil tesis ini," jelas Tsania Marwa di kawasan Senayan Jakarta Selatan, Minggu (20/10/2024).

"Karena angka perceraian meningkat, juga masalah hak asuh juga, sebelumnya juga di Indonesia belum ada ketentuan hukumnya dan Alhamdulillah sekarang ada, dengan hasil MK ada setitik cahaya terang, dan Alhamdulillah hasil tesis aku sesuai dengan hipotesa aku," terangnya.

Tsania menjelaskan bahwa dalam mengerjakan tesis tak bisa hanya curhat soal masalah pribadi, ia juga perlu melakukan riset secara ilmiah.

Hanya saja pengalaman pribadinya dijadikan latar belakang dan inspirasi untuk memulai penelitian.

"Mungkin banyak yang beranggapan kalau tesisnya isinya kisah hidup nih, aku klarifikasi gak kayak gitu. Tesis itu tulisan ilmiah, semua yang ada hasil penelitian sebelumnya," beber Tsania.

Dalam tesisnya itu, ia membahas soal dampak perceraian ke orang tua yang akhirnya harus terpisahkan oleh anak.

"Aku juga cari inspirasi, kalau orang tua dipisahkan dengan anak itu ada dampak psikologisnya, nah tesis aku menunjukkan ada dampak psikologisnya itu, bisa stress, kecemasan, dan insomnia," lanjut Tsania.

Sekedar informasi, Tsania Marwa selama ini terus berjuang bisa dapat haknya untuk mengasuh kedua buah hati pasca cerai dengan Atalarik Syach.

Namun sejak perceraian dan diputus dirinya mendapat hak asuh anak, hingga kini Tsania Marwa tak juga mendapatkan itu.

Ia mengaku sudah legowo dan tidak mau lagi menempuh jalur hukum untuk mendapatkan hak asuh dari Atalarik Syach, untuk kedua buah hatinya itu.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com

 

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.