Siapa yang Bocorkan Dokumen Rahasia AS tentang Potensi Rencana Serangan Israel terhadap Iran?
Febri Prasetyo October 22, 2024 04:31 AM

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) tengah menyelidiki bagaimana dua dokumen rahasia AS yang berisi potensi rencana serangan Israel terhadap Iran bisa tersebar di aplikasi Telegram.

Menurut New York Times, dokumen tersebut disiapkan oleh Badan Intelijen Geospasial Nasional AS dalam beberapa hari terakhir.

Dokumen ini menganalisis informasi dan gambar yang dikumpulkan oleh satelit mata-mata AS.

Ada beberapa teori mengenai kebocoran dokumen ini, menurut analisis dari Responsible Statecraft, lembaga pemikir Amerika yang berfokus pada kebijakan luar negeri AS.

Teori pertama menyatakan bahwa Iran meretas badan intelijen AS dan membocorkan dokumen tersebut sebagai bagian dari operasi psikologis mereka terhadap Israel.

Mengingat peretasan Iran sebelumnya, tidaklah mustahil jika mereka memiliki kapasitas untuk meretas Amerika Serikat.

Iran juga memiliki motivasi yang jelas, meskipun hal ini juga menunjukkan bahwa mereka mungkin tidak memiliki kapasitas untuk bertahan melawan serangan Israel yang direncanakan, sehingga mereka memilih membocorkannya untuk mencegah rencana tersebut.

Ilustrasi dokumen AS bocor ke Telegram
Ilustrasi dokumen AS bocor ke Telegram (YouTube CBS News)

Kedua, seorang aktor dari dalam pemerintahan AS mungkin telah membocorkannya, tetapi penyelidikan pemerintah AS sendiri tampaknya menyimpulkan sebaliknya.

Mereka kini beralih menyelidiki aktor luar.

Ketiga, pemerintahan AS di bawah Joe Biden mungkin sengaja membocorkan informasi tersebut untuk menunda serangan Israel.

Biden mungkin tidak memiliki keberanian untuk secara langsung mengatakan "tidak" kepada Israel, sehingga ia memilih untuk menyebarkan informasi intelijen dengan tujuan menunda rencana Israel, setidaknya sampai setelah pemilihan umum AS.

Keempat, Israel mungkin membocorkan informasi ini sendiri untuk mengalihkan perhatian Iran dengan membuat mereka fokus pada ancaman di lokasi yang salah.

Kelima, investigasi AS juga mempertimbangkan kemungkinan keterlibatan aktor luar.

Pertanyaannya adalah apakah sekutu dekat Amerika, negara-negara dalam aliansi Five Eyes (FVEY) atau sekutu NATO yang memiliki akses ke intelijen FVEY, yang membocorkan informasi ini.

Jika demikian, ini menunjukkan bahwa sekutu dekat AS mungkin sangat frustrasi dengan penolakan Biden untuk menghentikan Netanyahu dari memulai perang terbesar di Timur Tengah sejak Perang Dunia II, sehingga mereka mengambil tindakan sendiri untuk menyabotase rencana eskalasi Netanyahu.

Kronologi Bocornya Dokumen Rahasia

Dilansir CBS News, dokumen yang bocor tersebut mengungkapkan bahwa Israel masih memindahkan aset militernya ke suatu lokasi, sebagai persiapan melancarkan serangan militer terhadap Iran.

Dokumen-dokumen ini dapat dibagikan dalam jaringan "Five Eyes," yaitu aliansi negara-negara yang meliputi AS, Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan Australia.

Dokumen-dokumen tersebut diunggah ke saluran Telegram bernama Middle East Spectator sesaat sebelum pukul 6 sore ET pada Kamis (17/10/2024).

Dokumen yang ditandai sebagai "sangat rahasia" tersebut pertama kali dilaporkan pada Sabtu (19/10/2024) oleh CNN dan Axios.

Ketua DPR AS, Mike Johnson, mengonfirmasi pada hari Minggu bahwa penyelidikan sedang dilakukan.

Gedung Putih menolak berkomentar mengenai kebocoran dokumen tersebut, meskipun Johnson telah mengonfirmasi bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

Isi Dokumen

Kedua dokumen yang bocor itu tampaknya didasarkan pada informasi satelit yang diperoleh dari 15-16 Oktober, menurut BBC.com.

Dokumen pertama berjudul: "Israel: Angkatan Udara Melanjutkan Persiapan untuk Serangan terhadap Iran dan Melakukan Latihan Penggunaan Kekuatan Besar Kedua," menurut kantor berita Reuters.

Dokumen itu menjelaskan penanganan rudal balistik dan udara-ke-permukaan.

Dokumen kedua berjudul: "Israel: Pasukan Pertahanan Melanjutkan Persiapan Amunisi Utama dan Aktivitas UAV Rahasia Hampir Pasti untuk Serangan terhadap Iran".

Dokumen itu membahas pergerakan pesawat nirawak Israel.

Salah satu dokumen yang bocor itu menyinggung kemampuan nuklir Israel, yang tidak pernah diakui secara resmi oleh AS maupun Israel.

Seorang mantan pejabat intelijen Amerika mengatakan kepada BBC bahwa rilis yang tidak sah itu mungkin merupakan upaya untuk mengungkap skala pembalasan yang direncanakan, mungkin untuk menggagalkannya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.