TRIBUNSUMSEL.COM -- Kalimat Wa qootiluuhum hatta laa takuuna fitnatunw wa yakuunad diinu lillaahi adalah kutipan surat Al Baqarah ayat 193 yang menceritakan tentang nilai-nilai kepahlawanan.
Berikut bacaan lengkap dan arti Surat Al Baqarah ayat 193.
Allah SWT berfirman:
وَقٰتِلُوۡهُمۡ حَتّٰى لَا تَكُوۡنَ فِتۡنَةٌ وَّيَكُوۡنَ الدِّيۡنُ لِلّٰهِؕ فَاِنِ انتَهَوۡا فَلَا عُدۡوَانَ اِلَّا عَلَى الظّٰلِمِيۡنَ
Arab latin:
Wa qootiluuhum hatta laa takuuna fitnatunw wa yakuunad diinu lillaahi fa-inin tahaw falaa ‘udwaana illaa ‘alaz zaalimiin
Artinya:
“Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya bagi Allah semata. Jika mereka berhenti, maka tidak ada (lagi) permusuhan, kecuali terhadap orang-orang zhalim.” (QS. Al-Baqarah: 193).
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia dikutip dari tafsirweb.com
Dan teruslah kalian -wahai kaum Mukminin- untuk memerangi kaum musyrikin yang berbuat melampaui batas, sehingga tidak tersisa lagi fitnah bagi kaum muslimin, terhadap agama mereka dan tidak ada perbuatan Syirik lagi kepada Allah, dan yang bertahan adalah ketundukan secara murni hanya kepada Allah semata, tidak disembah sesembahan lain selain Allah. Apabila mereka menahan diri dari kekafiran dan peperangan, maka tahanlah diri kalian dari mereka. Hukuman ini tidaklah diberlakukan, kecuali pada orang-orang yang terus melangsungkan perbuatan kafir dan permusuhan mereka saja.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
193. Dan perangilah orang-orang kafir itu sampai mereka tidak melakukan kemusyrikan, tidak menghalang-halangi manusia dari jalan Allah, tidak ada lagi kekafiran, dan agama yang menang adalah agama Allah . Apabila mereka berhenti dari kekafiran dan dari sikap menghalang-halangi manusia dari jalan Allah, maka berhentilah memerangi mereka, karena sesungguhnya tidak ada permusuhan kecuali terhadap orang-orang yang zalim, baik dengan menunjukkan kekafiran maupun menghalang-halangi manusia dari jalan Allah.
Kepahlawan NKRI
Bagaimana dengan pahlawan bangsa yang mempertahankan kemerdekaan Indonesia?
Konteks pahlawan di sini adalah mereka yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini, baik yang kita ketahui maupun yang tidak, mereka hidup di hati kita. Pahlawan sejatinya tidak pernah “mati”, karena jasa mereka dalam mempertahankan NKRI akan terus dikenang olah banyak orang di seluruh penjuru nusantara ini.
Kebaikan para pahlawan tentu akan selalu tertabur dalam jiwa umat, sehingga tak pernah sirna untuk dikenang dan didoakan arwahnya setiap saat.
Meskipun secara lahiriyah sudah mati, namun secara hakiki belum, ia mati tetapi hidup.
Allah SWT berfirman: وَلَا تَقُوۡلُوۡا لِمَنۡ يُّقۡتَلُ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ اَمۡوَاتٌ ؕ بَلۡ اَحۡيَآءٌ وَّلٰـكِنۡ لَّا تَشۡعُرُوۡنَ
Wa laa taquuluu limai yuqtalu fii sabiilil laahi amwaat; bal ahyaaa’unw wa laakil laa tash’uruun
Artinya: “Dan janganlah kamu mengatakan orang-orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati. Sebenarnya (mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (QS. Al-Baqarah: 154).
Sebagai muslim yang yang lahir dan hidup di Indonesia, sudah sepatutnya pula kita menghargai jasa para pahlawan. Beberapa cara yang bisa kita lakukan antara lain:
1. Saling Menghormati dan Menghargai Satu Sama Lain
2. Mencintai Tanah Air
3. Mengingat Jasa Para Pahlawan
4. Meneruskan dan melestarikan semangat juang para pahlawan
Itulah Arti Wa Qatiluhum Hatta La Takuna Fitnatun Wa Yakunaddinu Lillahi, Ayat Alquran tentang Kepahlawanan. (lis/berbagai sumber)