Alasan Klasik Buruknya Performa PSIS Semarang di Liga 1 2024/2025, Terpuruk dan Terancam Degradasi
m zaenal arifin November 06, 2024 11:30 AM

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - PSIS Semarang belum juga kembali ke jalur kemenangan setelah dikalahkan Persebaya Surabaya pada pekan ke-10 BRI Liga 1 2024/2025 lalu dengan skor tipis 0-1.

Hasil tersebut membuat posisi sementara PSIS di papan klasemen ada di ambang zona degradasi, dengan menempati posisi 15.

Kekalahan dari Persebaya juga membuat PSIS kini total telah mengalami tujuh kekalahan dari 10 laga yang dijalani.

Dua laga lain berakhir kemenangan sata berjumpa PSM Makassar dan PSBS Biak, sedangkan satu laga lagi berakhir seri saat melawan PSM Makassar.

Pelatih PSIS, Gilbert Agius mengatakan jika timnya telah bekerja keras di setiap laga, namun dia tak menampik jika saat ini timnya sedang mengalami masa sulit.

Salah satu yang ditengarai menjadi faktor kurang optimalnya PSIS musim ini sebab kehilangan beberapa pilar penting musim lalu seperti Taisei Marukawa, Giovanni Numberi, Lucas Gama, Wahyu Prasetyo, hingga Fredyan Wahyu.

"Ini adalah hasil mengecewakan tapi banyak pelajaran yang kami dapat. Satu yang patut diperhatikan, pemain sudah mencoba segala cara tapi ya hasilnya sulit."

"Kami sekarang memang sedang mengalami masa-masa sulit," kata Gilbert kepada awak media, Selasa (5/11/2024) sore.

Dia menambahkan, performa PSIS yang masih jauh dari kata memuaskan saat ini menjadi bahan evaluasi tim ke depannya.

"Saya juga minta maaf karena belum bisa menang. Kami sudah mencoba yang terbaik. Kadang-kadang, kerja keras saja tidak cukup," jelas Gilbert.

Selain sulit menang, PSIS jadi salah satu tim yang paling sedikit mencetak gol.

Hal ini tak lepas dari ketiadaan penyerang murni di lini depan PSIS.

Sebenarnya PSIS sudah mendatangkan striker tim nasional Burundi, Sudi Abdallah musim ini. 

Hanya saja, pemain asal Burundi itu mengalami cedera parah saat melakoni laga perdana melawan Persita. 

Alhasil, manajemen Mahesa Jenar langsung tanggap dengan mendatangkan striker asing lain untuk menggantikan Sudi pada menit-menit akhir pendaftaran pemain ke PT. Liga Indonesia Baru, yakni Evandro Brandao.

Namun Evandro justru masih nol kontribusi di tim kebanggaan masyarakat Jawa Tengah ini.

Evandro kini tengah berkutat dengan cedera dan masih belum melakukan debut bersama PSIS di Liga 1.

Faktor lainnya ialah tak pernah bermain dengan skuad terbaik dalam beberapa laga penting. 

Banyaknya kartu merah yang diraih para pemain pilar membuat kekuatan PSIS timpang. 

Selain itu, bermain di luar Semarang juga menjadi alasan performa tim belum optimal.

"Sudah sangat lama kita tidak main di Jatidiri, mungkin sudah satu tahun. Sangat sulit situasinya karena kita selalu dihadapkan dengan perjalanan jauh," ucap Gilbert.

"Musim lalu saya sudah di sini, dan saya sudah merasakan bagaimana atmosfer yang luar biasa ketika bermain di Jatidiri. Pertandingan yang sangat intens."

"Sangat penting bermain tampil di hadapan suporter karena kita butuh kemenangan untuk meningkatkan kepercayaan diri kita," jelasnya.

Selanjutnya PSIS akan melakoni laga away melawan tuan rumah Persik Kediri pada 23 November 2024 mendatang. (*)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.