Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - PPP meyakini Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut tiga, Ahmad Syaikhu - Ilham Habibie (ASIH) siap menghadapi debat perdana Pilgub Jabar 2024.
Rencananya, debat perdana Pilkada Jawa Barat 2024 tersebut dilaksanakan di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, pada Senin (11/11/2204) mendatang.
Plt Ketua DPW PPP Jawa Barat, Pepep Saepul Hidayat, mengatakan, jajarannya telah memberikan input informasi, dan arahan yang menyangkut substansi hingga tema debat yang mungkin muncul dalam topik pembahasan.
Nantinya, menurut dia, masukan-masukan itu akan dikelola bersama Tim Pemenangan ASIH, dan melibatkan seluruh partai politik (parpol) pengusung hingga relawan.
"Tentunya, parpol pengusung dari mulai PKS, Partai NasDem, dan PPP sudah memberikan input informasi yang kini digodok tim gabungan sebagai persiapan menghadapi debat perdana," kata Pepep Saepul Hidayat saat ditemui di Saung Eurih, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Kamis (7/11/2024).
Ia mengatakan, masukan dari PPP diharapkan menjadikan paslon ASIH sebagai pasangan yang ideal untuk mengatasi berbagai persoalan, khususnya di Jawa Barat.
Selain itu, pihaknya mengakui, masukan tersebut disampaikan untuk memaksimalkan persiapan paslon ASIH dalam menghadapi debat publik pada awal pekan depan.
Bahkan, DPW PPP Jawa Barat juga dipastikan menyiapkan massa untuk mengawal dan mendukung performa pasangan ASIH pada debat perdana Pilgub Jabar 2024.
Namun, Pepep menyampaikan, terkait jumlah massa yang bakal disiapkan DPW PPP Jawa Barat untuk mendukung Paslon ASIH pada debat perdana hingga kini masih dikoordinasikan dengan seluruh parpol koalisi.
"Terkait jumlahnya masih dirumuskan bersama oleh tim gabungan, tetapi yang terpenting Paslon ASIH siap untuk menghadapi debat pertama, kedua, bahkan ketiga nantinya," ujar Pepep Saepul Hidayat.
Debat perdana Pilgub Jabar 2024 tersebut juga akan membahas tujuh subtema, di antaranya, isu perempuan dan anak, pendidikan inklusif, reformasi birokrasi, kesehatan dan stunting.
"Masing-masing pasangan calon hanya diperbolehkan membawa 100 pendukung. Mereka tidak diperkenankan membawa alat peraga kampanye dan bahan kampanye," kata Heri Ardia.