Jakarta (ANTARA) - Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama Ahmad Zainul Hamdi mendorong mahasiswa Pendidikan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKIN) untuk meniru semangat pendiri lokapasar Alibaba, Jack Ma.
"Jadi hari ini kita berbicara tentang visi generasi kini. Ini adalah anak-anak yang tidak hanya mengandalkan selembar kertas ijazah untuk menjadi garansi masa depan," ujar pria yang disapa Inung ini dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan hal tersebut di depan ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri Siber Syech Nurjati Cirebon (UIN SSC) dalam gelaran "Gebrak Kampus 2024" yang diinisiasi Kemenag.
Ia mengatakan sosok Jack Ma bisa menjadi sumber inspirasi karena tidak mengandalkan ijazah untuk bisa bangkit dari seseorang yang tidak punya apa-apa menjadi salah satu orang terkaya di dunia.
Menurut Inung, Jack Ma memang bukanlah seseorang yang pernah mengenyam pendidikan tinggi, namun tekad, semangat, dan dorongan untuk berinovasi serta adaptif menjadi jalan yang membawanya pada kesuksesan.
"Tapi masa depan itu seringkali tidak bisa ditentukan karena pendidikan. Jack Ma tidak pernah kuliah untuk belajar Bahasa Inggris. Tapi Jack Ma kemudian belajar sendiri sampai dia menjadi sangat fasih," kata dia.
Dia mengajak ratusan mahasiswa itu agar membuka pikiran dan mendorong mereka supaya tidak hanya mengandalkan ijazah mereka untuk masa depan.
Mahasiswa PTKIN didorong untuk adaptif terhadap perubahan zaman sehingga bisa bertahan dan kokoh di masa depan. Karena mereka yang bertahan adalah yang mampu beradaptasi dengan segala perubahan.
"Siapa orang yang akan bertahan di masa depan, dialah yang paling adaptif terhadap perubahan yang akan di masa depan," kata dia.