TIMESINDONESIA, BATU – Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP Batu) bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun kembali menyelenggarakan Pelatihan Juru Sembelih Halal (Juleha).
Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kualitas produk daging halal dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Pelatihan yang berlangsung selama 7 hari, mulai tanggal 13 hingga 19 November 2024 ini diikuti oleh 32 peserta dari Kota Madiun.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa SDM yang berkualitas ialah tulang punggung dalam pembangunan pertanian nasional. Menurutnya, peningkatan kualitas pelatihan dan pendidikan bagi petani merupakan langkah penting untuk memastikan keberlanjutan ketahanan pangan Indonesia.
"Dengan SDM yang terampil dan berpengetahuan, kita bisa meningkatkan produktivitas pertanian dan mengatasi berbagai tantangan yang ada," ujarnya.
Senada dengan Mentan Amran, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya melibatkan generasi milenial dan Gen Z dalam sektor pertanian.
"Terwujudnya peningkatan kapasitas SDM pertanian khususnya bagi para generasi milenial dan generasi Z merupakan hal yang sangat penting," kata Santi.
Pelatihan Juleha ini menggabungkan teori dan praktik. Selama tiga hari pertama, peserta dibekali materi di BBPP Batu yang mencakup aspek syariat Islam, pemeriksaan hewan, teknik penyembelihan, hingga penanganan pasca-penyembelihan. Empat hari berikutnya, peserta terjun langsung ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Blitar untuk mempraktikkan secara langsung ilmu yang telah diperoleh.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun yang diwakili oleh Kepala Bidang Pertanian, Wahyu Niken Febrianti, mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam mendukung pengembangan industri halal di Kota Madiun.
"Permintaan akan produk halal semakin meningkat, sehingga keberadaan Juleha yang kompeten sangat dibutuhkan. Kami melihat antusiasme yang tinggi dari para peserta, dan kami yakin mereka akan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat," kata Niken.
Kepala BBPP Batu, Roby Darmawan, berharap para peserta dapat menjadi agen perubahan dan menyebarluaskan pengetahuan tentang penyembelihan halal kepada masyarakat.
"Kami berharap peserta pelatihan dapat menjadi juru sembelih yang kompeten dan mampu menerapkan ilmunya dalam praktik sehari-hari. Selain itu, mereka juga diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kualitas produk daging halal di Kota Madiun," ujar Roby.
Sebagai bentuk pengakuan atas kompetensi yang telah diperoleh, pelatihan ini akan dilanjutkan dengan sertifikasi profesi juru sembelih halal.
Sertifikasi ini merupakan bukti resmi bahwa peserta telah memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dan siap menjalankan tugas sebagai Juleha. Dengan adanya sertifikasi, masyarakat dapat lebih yakin akan kualitas dan profesionalisme para Juleha yang telah lulus pelatihan. (*)