TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPRD Banten, Dede Rohana, melakukan penggerebekan di rumah Rouf, sopir truk yang diduga menjadi penyebab kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 92, Kamis (14/11/2024).
Dalam kunjungan tersebut, Dede menemukan dua anak Rouf yang masih di bawah umur terpaksa putus sekolah.
Dede Rohana, yang merupakan politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN), membawa sembako untuk keluarga Rouf.
Setibanya di rumah yang terbuat dari bilik bambu, Dede berkeliling dan berbincang dengan kakak Rouf yang sedang berjuang melawan penyakit kanker.
Dede menyoroti kondisi ekonomi keluarga Rouf yang berada di bawah garis kemiskinan.
"Ibu Rouf baru meninggal 100 hari lalu karena stroke, dan sekarang kakaknya ini terkena kanker. Luar biasa cobaannya," ungkap Dede.
Dede mengaku terkejut mengetahui dua anak Rouf tidak dapat melanjutkan pendidikan mereka.
Salah satu anaknya bahkan tidak bisa melanjutkan ke jenjang SMP karena keterbatasan biaya.
"Anak-anaknya yang putus sekolah kita tawarkan, bisa sekolah di Bai Mahdi milik Pak Yandri itu gratis. Mudah-mudahan mereka mau sekolah," kata Dede.
Dede berencana mendorong Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPKPP) Provinsi Banten untuk memberikan bantuan bedah rumah.
Dia menilai rumah Rouf yang dihuni oleh dua kepala keluarga tersebut tidak layak huni.
"Kita ingin ini lebih cepat dibantu supaya mengurangi penderitaan mereka," ujarnya.
Dede juga menggandeng kuasa hukum dari Zakiyah Najib untuk membantu persoalan hukum yang dihadapi oleh Rouf.
Tim hukum Zakiyah Najib, yang dipimpin oleh Cecep Azhar, siap memberikan pendampingan hukum kepada keluarga Rouf.
"Kita juga tadi kasih bantuan ya buat keluarga yang sakit, kita juga ngasih bantuan untuk pendampingan hukum, kita bawa kuasa hukum Ibu Ratu Zakiah jika dibutuhkan, butuh pendampingan," kata Cecep.
Cecep menilai kecelakaan tersebut bukan disebabkan oleh human error, melainkan akibat rem blong dan faktor cuaca.
Dia berharap agar masalah ini tidak masuk ke ranah hukum dan keluarga korban dapat memahami ini adalah sebuah musibah.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).