TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Hiasan di ruang Polrestabes Surabaya, tempat Ivan Sugianto foto menjadi perbincangan publik.
Dalam ruangan tempat Ivan foto, terdapat 3 botol minuman keras yang harganya mahal.
Beredar foto Ivan Sugianto duduk di sebuah ruangan dengan background bertuliskan Vice Control Polrestabes Surabaya.
Ivan duduk di belakang meja mengenakan polo shirt hitam.
Yang menjadi perhatian adalah 3 botol di bagian belakang.
Botol tersebut mirip sekali dengan minuma Tequila Azul.
Biasanya minuman tersebut dijual dengan harga Rp 5 juta sampai Rp 15 juta.
Banyak klub malam yang sudah menyediakan menu minuman dengan botol seperti itu.
Ivan Sugianto juga dikaitkan dengan klub malam Valhalla.
Ia disebut-sebut sebagai pemilik klub malam Valhalla.
Ivan Kuncoro owner Valhalla menerangkan tak ada hubungan sama sekali dengan Ivan Sugianto.
"Sebenarnya yang dimakasud adalah saya, Ivan Kuncoro, tidak ada namanya Ivan Sugianto. Publik salah persepsi," katanya.
Sejak kasus siswa SMA Surabaya dipaksa gonggong, Valhalla mendapat dampak buruk .
Pasalnya publik mengira bahwa Ivan Sugianto pemilik klub malam tersebut.
"Dampaknya ke pekerjaan kita Valhalla namanya jadi kurang bagus, Sampai ke tamu juga. Makanya saya luruskan supaya semua bisa clear, bahwa Valhalla tidak ada hubungan dengan Ivan Sugianto sama sekali," katanya.
Sejak memaksa siswa SMA gonggong, PPATK langsung memblokir rekening Ivan Sugianto.
"Kami blokir," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.
Menurutnya rekening Ivan dan sejumlah pihak lain terdeteksi melakukan pencucian uang.
"Rekening Ivan dan pihak-pihak terkait terdeteksi sebelumnya adanya aktivitas ilegal, TPPU," katanya.
Ivan juga dikaitkan dengan makelar kasus alias markus.
Pasalnya Ivan sering kali memposting foto bersama anggota polisi.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Dirmanto bahkan sampai ketus ketika ditanya kedekatan polisi dengan Ivan Sugianto.
"kita fokus penanganan kasus ini jangan digiring kemana-mana, terkait penangan perkara ini. Sehingga saya minta tolong rekan juga fokus, fokus saja sama perkara penanganan ini," katanya.
