SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Ratusan siswa SMK Sore Tulungagung secara bergilir mendatangi Polsek Boyolangu, Jumat (15/11/2024).
Mereka diwajibkan membuat surat pernyataan tidak mengulang perbuatannya, disaksikan pihak sekolah dan orang tua.
Sebelumnya siswa SMK Sore Tulungagung menggeruduk SMAN 1 Boyolangu, usai timnya kalah dalam pertandingan futsal di GOR Lembupeteng pada Kamis (14/11/2024) kemarin.
Mereka sempat melakukan aksi geber knalpot dan memanjat pagar SMAN 1 Boyolangu, sampai menendang pintu gerbang sekolah.
Kapolsek Boyolangu Iptu Tarmadi mengatakan, total ada 308 siswa SMK Sore yang menggeruduk SMAN 1 Boyolangu.
“Kami sangat dibantu pihak sekolah untuk mengidentifikasi para siswa yang terlibat. Pihak sekolah juga berkepentingan untuk pembinaan para siswa,” jelas Tarmadi.
Hingga Jumat siang, sudah ada 250 siswa yang datang ke Polsek Boyolangu dan membuat surat pernyataan.
Selain itu, para siswa juga dikenakan wajib lapor ke Polsek Boyolangu setiap hari Senin dan Kamis.
Laporan ini dilakukan di luar jam sekolah, sebelum berangkat ke sekolah atau setelah jam sekolah.
“Kami tekankan, jangan ada 1 orang yang menandatangani beberapa orang. Kalau ketahuan akan diulang semua prosesnya,” sambung Tarmadi.
Selain itu, selama masa wajib absen, para siswa ini dilarang mengulang perbuatannya.
Jika ada satu siswa saja yang mengulang perbuatannya, maka proses wajib absen akan kembali diulang.
Pelaksanaan wajib absen ini akan terus dievaluasi dari waktu ke waktu.
“Untuk tahap awal, mungkin nanti yang tidak terlibat secara langsung akan dikurangi. Sampai nanti dinilai cukup, akan dihentikan semua,” tegas Tarmadi.
Wajib absen ini menjadi salah satu upaya memberikan efek jera kepada para siswa yang terlibat aksi massa.
Diharapkan mereka tidak melakukan perbuatan serupa selama masa pembinaan.
Apalagi saat ini situasi menjelang Pilkada serentak, semua pihak harus menjaga situasi tetap kondusif.
“Setidaknya nanti sampai pelaksanaan Pilkada. Setelah itu akan dilakukan evaluasi,” tegas Tarmadi.
Lebih jauh, Tarmadi memuji sikap para siswa SMAN 1 Boyolangu yang bisa dikendalikan gurunya.
Mereka bersikap mengalah, sehingga justru terhindar dari masalah hukum.
Seandainya ada perlawanan dari siswa SMAN 1 Boyolangu, maka kedua pihak akan diproses.
“Ini juga jadi peringatan bagi yang lain. Lebih baik mengalah, dari pada ikut terjerat masalah hukum,” ucapnya.
Kecamatan Boyolangu merupakan pusat sekolah lanjutan atas di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim).
Setidaknya ada 13 lembaga sekolah di kecamatan yang ada di bagian selatan pusat pemerintahan ini.
Ada 6 sekolah negeri, yaitu SMKN 1 Boyolangu, SMKN 2 Boyolangu, SMKN 3 Boyolangu, MAN 1 Tulungagung, MAN 2 Tulungagung dan SMAN 1 Boyolangu.
Lalu ada empat SMK swasta, masing-masing SMK Sore, SMK Veteran, SMK Perwari dan SMK Brawijaya.
Lalu ada 4 sekolah setingkat SMA yang ada di pondok pesantren, seperti di Ponpes MIA di Desa Moyoketen.
SMK Sore merupakan sekolah kejuruan swasta terbesar di Tulungagung.
Sekolah ini juga dikenal dengan disiplin yang tinggi dan sangat maju.
“Ke depan kalau ada kegiatan yang melibatkan SMA atau SMK, mohon kami ditembusi. Biar kami bisa mengawal setiap sekolah,” pungkas Tarmadi.