Kisah Siswa SMP Korban Pelecehan Oknum ASN, Ayahnya Stroke, Ibu Sakit Hati: Kami Memang Miskin
Azis Husein Hasibuan November 16, 2024 05:30 AM

TRIBUN-MEDAN.com - Kisah siswa SMP korban pelecehan oknum ASN. Ayah korban ternyata sedang stroke. Sang ibu sakit hati atas kejadian ini.

Kasus siswa SMP dilecehkan oknum ASN ini terjadi di Jambi.

Kalimat sederhana meluncur dari Imelda, ibu dari siswa SMP korban pelecehan oleh oknum ASN Pemprov Jambi. 

"Kami memang miskin, tapi kalau untuk masalah ini, tidak ada tawar menawar dan tidak ada damai". 

Keluarga siswa SMP di Kota Jambi yang menjadi korban pelecehan di Jambi oleh oknum ASN bernama Yanto, memiliki latar belakang ekonomi sulit.

Hal itu diketahui saat Tribun Jambi mendatangi keluarga korban dan tetangganya, Jumat (15/11/2024) dilansir dari Tribun Jambi.

Korban merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Mereka tinggal di sebuah perumahan dengan kondisi ekonomi pas-pasan.

Sehari-hari, Imelda, ibu korban, bekerja membantu pemilik rumah makan berjualan. 

Sementara ayah korban sejak tiga tahun terakhir mengalami strok dan hanya bisa beristirahat di rumah.

Anak pertama Imelda menempuh pendidikan di bangku SMA.

Sedangkan dua anaknya yang lain duduk di bangku SMP.

Anak pertamanya, sehari-hari seusai pulang sekolah langsung bekerja menjaga parkiran untuk mencari uang tambahan.

Imelda mengakui kondisinya memang sulit secara ekonomi. 

Tetapi keadaannya tidak memupus niatnya agar keadilan ditegakkan dalam persoalan yang menimpa anak keduanya.

"Kami memang miskin, tapi kalau untuk masalah ini, tidak ada tawar menawar dan tidak ada damai," ujarnya, Kamis (14/11/2024).

Imelda mengakui penghasilan yang didapatkan dari tempatnya bekerja di rumah makan, memang tak bisa mencukupi semua kebutuhan.

Kadang kala, selesai kerja di rumah makan, kemudian ada orang lain meminta bantuan. 

Dia selalu siap mengerjakan untuk mencari tambahan.

Tetapi, dia menuturkan keluarga suaminya dan keluarganya masih ikut membantu sampai saat ini. 

Selain keluarga, warga perumahan di sana juga ikut memperhatikan dan memberikan bantuan.

"Ya, bantu. Kadang dikasih beras, kadang dikasih duit. Warga sini memang kompak dan peduli nian," ungkapnya.

Ia berharap atas permasalahan yang menimpa anaknya, penegak hukum dapat memberikan keadilan bagi keluarganya.

"Ya, yang jelas kami minta diproses hukum agar tidak ada lagi korban-korban lain," pungkas Imelda. 

Y (39) oknum ASN Pemprov Jambi menjadi tersangka setelah ditetapkan Ditreskrimum Polda Jambi atas pelecehan terhadap siswa SMP di Kota Jambi.
Yanto (39) oknum ASN Pemprov Jambi menjadi tersangka setelah ditetapkan Ditreskrimum Polda Jambi atas pelecehan terhadap siswa SMP di Kota Jambi. (Tribunjambi.com/Rifani Halim)

Anak Berani Lapor Satpam

Korban pelecehan yang merupakan laki-laki pelajar SMP di Kota Jambi, berani mengungkapkan kronologi kejadian yang menimpanya.

Saat ditemui Tribun di rumahnya, korban bercerita pelecehan yang dialaminya bermula saat ia dan satu temannya jalan kaki dari sekolah hendak pulang ke rumah masing-masing, Selasa (12/11) sekira pukul 14.30 WIB.

Dia kemudian berpisah dengan temannya yang lebih dulu balik ke rumah. Dia terus berjalan. 

Sesampainya di lorong dekat rumah, korban dihampiri mobil merah. 

Viral Anak SMP di Jambi Diduga Alami Pelecehan saat Diajak Naik Mobil Pria Berseragam ASN
Viral Anak SMP di Jambi Diduga Alami Pelecehan saat Diajak Naik Mobil Pria Berseragam ASN (ist)

Pemilik mobil kemudian membuka kaca dan bertanya ke korban lokasi biliar terdekat. Korban kemudian menyampaikan lokasi tersebut.

Pelaku yang mengaku orang Bungo itu kemudian meminta pelajar SMP itu menemaninya sampai ke sana. 

Korban akhirnya mau menaiki mobil karena merasa percaya karena orang yang berpakaian ASN itu. 

Di perjalanan, pelaku mengurangi kecepatan mobil sembari menunjukkan video dewasa, sembari bilang apakah korban mengenal orang yang ada di video. 

Korban menjawab tidak. Setelah itu, di mobil itu pelaku melakukan tindak asusila kepada korban.

Setelah itu pelaku Yanto mengantar korban sekira 50 meter dari gerbang perumahannya. 

Korban kemudian berlari menemui satpam perumahan dan mengadukan pelecehan yang terjadi padanya.

Satpam perumahan, Sabai, setelah mendapat laporan itu langsung mengejar pelaku.

Sabai dan korban mengejar pelaku dan mendatangi tempat biliar itu. 

Namun, Yanto tak ada di sana.

"Lalu kami sama-sama cari bukti, melalui CCTV," ungkap Sabai.

(*/ Tribun-medan.com)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.