TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Debat kandidat Pilkada 2024 Kota Mojokerto diwarnai ketidakhadiran Pasangan calon (Paslon) nomor urut 2, yakni Ika Puspitasari - Rachman Sidharta Arisandi. Hal itu terlihat dalam debat kandidat yang ditayangkan secara live di kanal YouTube resmi KPU Kota Mojokerto, Sabtu (16/11/2024).
Tampak hanya paslon nomor urut 1 yakni, Junaidi Malik - Chusnun Amin yang hadir di studio live debat kandidat ketiga kali ini. Namun, KPU Kota Mojokerto tetap memberikan kesempatan berbicara kepada bangku kosong sesuai durasi debat kandidat.
Contohnya dalam penyampaian visi dan misi Paslon. KPU Kota Mojokerto tetap memberikan bangku kosong yang seharusnya diisi oleh paslon 02 untuk berbicara. 3 menit diberikan. Termasuk pada saat sesi penajaman visi dan misi.
Sesi ini diharuskan masing-masing Paslon mengambil bola di podium. Lantas narator yang membacakan isi dari pertanyaan tersebut. Setelah pertanyaan dibacakan, dijawab oleh Paslon.
“Bagaimana strategi dan kebijakan anda untuk mewujudkan Kota Mojokerto sebagai Kota Internasional dengan layanan transportasi yang mudah, murah, dan nyaman bagi warga? Juga terhubung dengan daerah lain?,” ungkap pembawa acara debat kandidat ketiga kali ini.
Hal itu pun ditanggapi oleh Paslon JAMIN. “Kami merencanakan satu digitalisasi, dimana ini nanti ada banyak fitur termasuk transportasi yang di manage oleh Pemerintah daerah,” ungkap Janaedi Malikm
Lantas, pembawa acara memberikan kesempatan untuk Paslon 02, yakni Ika Puspitasari - Rachman Sidharta Arisandi untuk menanggapi. Hanya saja tampak bangku kosong. Hanya hitungan menit yang berjalan. Hening.
Hal serupa pun dialami pada saat sesi tanya jawab debat kandidat. Dimana Paslon 01 memberikan pertanyaan kepada Paslon nomor urut 02.
“Yang terhormat pasangan nomor urut 2 walaupun hanya kursi dan podium, saya ingin menanyakan terkait…,” ungkap Junaedi Malik.
Kesempatan yang sama diberikan kepada KPU kepada Paslon nomor urut 2 untuk menjawab. Walaupun hanya bangku dan podium, tampak hal tersebut disorot kamera. Hanya menit yang berjalan. Hening. (*)