TRIBUN-MEDAN.com - Viral seorang wanita hilang secara mengerikan ditemukan terpotong-potong di dalam lemari pakaian.
Para tetangga melaporkan adanya bau busuk dari apartemennya.
Dilansir dari mirror.co.uk, Senin (18/11/2024) Jennifer Velandia (24) menghilang pada tanggal 31 Oktober.
Keluarganya sangat mengkhawatirkannya karena dia merupakan seorang tuna rungu.
Pamannya, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa tanpa alat bantu dengar, dia tidak akan bisa menemukan jalan.
Namun, berita tragis segera muncul setelah mayat Velandia ditemukan di sebuah apartemen 10 hari kemudian.
Polisi pun menangkap mantan pasangannya, William David Márquez Muñoz, sehubungan dengan dugaan pembunuhannya.
Menurut pihak berwenang, pria itu diduga menipu Velandia untuk masuk ke apartemen yang berada di gedung yang sama dengan tempat tinggalnya.
Muñoz kemudian dicurigai menggunakan telepon wanita itu untuk memeras uang tunai dari keluarganya di Yopal, Kolombia, Bogota.
Keluarga wanita tersebut kemudian mentransfer uang sebesar 1 juta rupiah.
Márquez juga dilaporkan menjual sepeda motor korban seharga 3 juta rupiah.
Jaksa penuntut umum, Anderson Pinilla Sandoval, menyampaikan laporan.
“Wanita itu diikat di tangan dan kakinya oleh pria tersebut,” ungkapnya.
“Telepon genggamnya digunakan untuk memeras.”
“Dia dipaksa untuk meminta uang kepada kerabatnya.”
“Keluarganya pun memberi uang 1 juta rupiah.”
”Setelah dia mengambil uang dari keluarga kekasihnya, dia melanjutkan untuk mencekik wanita itu.”
“Mayatnya ditemukan setelah para tetangga melaporkan bau busuk yang berasal dari rumah tersebut,” tambahnya.
Gubernur regional, César Ortiz Zorro, menyampaikan suatu hal di media sosial.
“Saya ingin menyampaikan kepada publik penolakan mutlak saya atas tindakan pengecut dan menyedihkan dari pembunuhan itu,” ungkapnya.
“Jenifer Velandia adalan gadis yang masih muda dan tidak bersalah.”
“Kejahatan yang mengerikan ini merupakan kekerasan yang paling menyimpang dan gila,” tambahnya.
Gubernur tersebut mengumumkan hadiah sebesar 180 juta rupiah untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Márquez.
“Pembunuh psikopat itu bertanggung jawab atas kematian wanita muda tersebut,” katanya.
Márquez kemudian ditemukan dan ditangkap pada tanggal 10 November.
Setelah menjual sepeda motornya pada tanggal 2 November, tersangka melarikan diri ke Orocué dengan pasangan barunya.
Wanita yang tidak disebutkan namanya itu memberikan informasi kepada pihak berwenang yang terbukti sangat penting bagi penangkapannya.
Dalam rekaman kamera pengawas dari hari terjadinya dugaan pembunuhan, Márquez terlihat berlama-lama di luar pintu masuk.
Dia berdiam diri di luar gedung apartemen tersebut selama beberapa menit.
“Kantor Kejaksaan telah memberikan banyak bukti,” ungkap Pinilla.
“Rekaman kamera pengawas dan pernyataan saksi yang memungkinkan kami untuk merekonstruksi apa yang terjadi pada malam tanggal 31 Oktober,” tambahnya.
Dia menambahkan bahwa sisa-sisa tubuh korban yang terpotong-potong ditemukan di dalam tas dan lemari.
Tersangka menghadapi banyak tuduhan atas perbuatannya.
Dia didakwa atas kasus pembunuhan, penculikan, pemerasan, dan pencurian.
Sejauh ini, pelaku membantah semua tuduhan saat penyelidikan berlanjut.
(mag/vania elisha/tribun-medan.com)