Liburan Akhir Tahun, Jangan Lupa Mampir ke Masjid Raya Bang Haji di Rest Area Km 164 B Tol Cipali
Wahyu Aji December 23, 2024 02:36 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musim libur akhir tahun telah tiba.

Ribuan masyarakat mengambil cuti kerja untuk bisa menikmati liburan bersama keluarga ke luar kota.

Jika Anda melakukan perjalanan darat melalui ruas Tol Cipali, sempatkan mampir ke Rest Area Km 164 B arah ke Jakarta di wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Di rest area ini terdapat masjid ikonik dengan fasad estetis dengan ciri khas kubah putih peci haji.

 

Namanya, Masjid Raya Bang Haji.

Menurut Ghassan Amanullah Wijaya, Ketua Yayasan Khasanah Masjid Madani selaku pemilik dan penanggung jawab Pembangunan Masjid Raya Bang Haji Rest Area Km 164 Tol Cipali, proses pembangunan ini sebenarnya belum selesai sepenuhnya.

“Proses pembangunannya baru 95 persen, jadi belum total di buka untuk umum. Meski begitu masjdi ini sudah nyaman digunakan sholat bagi para musafir yang lewat dan beristirahat di Rest Area KM 164 B ini,” ujarnya dikutip Senin, 23 Desember 2024.

Sisi Estetik Masjid Raya Bang Haji

Ghassan menjelaskan, sisi estetis dan ikonik dari Masjid Raya Bang Haji ini adalah kubahnya peci haji warna putih, ikonik, cukup mewah dan megah, karena luasnya mencapai 750 meter persegi, terdiri dari 2 lantai dengan lantai mezzanine.

Kapasitas masjid Raya Bang Haji mampu menampung jamaah sebanyak 1.500 jamaah.

Menurut Ghassan, esensi kubah Putih yang ada di Masjid Raya Bang Haji ini adalah memberikan makna bagi kita, bahwa bagi kita yang sudah pergi berhaji, dan menjadi mabrur ketika mampu meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT.

Makna berikutnya, adalah kemampuan kita menambah ibadah untuk diri kita sendiri, diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT, diganti hartanya dengan yang lebih baik dan lebih banyak lagi, itu dari sisi pribadinya.

Sedangkan dari aspek sosialnya adalah seberapa besar kebermanfaatannya yang bisa dirasakan untuk masyarakat luas, salah satunya adalah membangun masjid dan pesantren.” katanya.

Soal pemilihan pembangunan masjid raya ini di kawasan rest area jalan tol, Ghassan mengatakan,  itu dilakukan demi menyediakan tempat singgah dan sarana istirahat bagi masyarakat yang sedang bershafar (bepergian jauh).

“Kita muliakan orang yang sedang shafar, karena Rest Area 164 B itu adalah titik lelah, selepas mudik dan kembali ke Jakarta, pasti istirahatnya di sana," ujarnya.

"Masjid Raya Bang Haji ini kita siapkan untuk tempat istirahatnya orang safar, maka masjidnya juga kita siapkan yang bagus, nyaman, ada area bermain untuk anak-anak, kami sediakan pula tempat atau fasilitas untuk saudara kita, kaum difabel untuk istirahat,” imbuh Ghassan.

Masjid Raya Bang Haji Tanpa Kotak Infaq

Ghassan Amanullah Wijaya menegaskan, upaya memakmurkan masjid adalah hal utama yang jarang digaungkan dan dilakukan dengan serius dan dengan konsep yang benar-benar mengutamakan kebutuhan para kaum safar yang sedang butuh istirahat melepas penat setelah safar. 

“Masjid ini kelak tidak menyediakan kontak infaq. Sebuah masjid yang didesain dengan tanpa kotak amal. Silahkan para kaum safar berbelanja di kios-kios sekitar masjid,” katanya.

Karena itu, masyarakat yang sedang bersafar dipersilahkan berbelanja di semua kios di lingkungan Rest Area Km 164B.

“Dengan berbelanja di kios-kios tersebut, maka kaum safar sudah berkontribusi untuk operasional masjid sekaligus mendukung secara penuh keberdayaan ekonomi umat,” katanya.

Para pengunjung rest Area KM 164 B atau kaum safar diharapkan berbelanja dengan niat ganda. Beramal juga memberdayakan ekonomi ummat di sekitar Masjid Raya Bang Haji Km 164 B Cipali.

Setiap kali berbelanja di kios manapun di lingkungan Rest Area Km 164 B, kaum safar  telah ikut memakmurkan keberdayaan ekonomi para pengusaha dan secara langsung turut berinfak bagi operasional Masjid Raya Bang Haji.

“Dengan begitu kita bisa menghidupkan ekosistem ekonomi sosial dan spiritual sekaligus, uang yang kita belanjakan bisa digunakan untuk menghidupi para pedagang yang ada di sana."

"Bisa untuk menghidupi keluarga pedagang, tetap bisa dirasakan oleh UKM yang ada disana, sehingga mereka bisa menafkahi keluarganya, mengggaji karyawannya, dan beramal untuk majid nantinya, sehingga ekosistem ekonomi di sekitar masjid bisa hidup," bebernya.

Sebagai informasi, Masjid Raya Bang Haji Rest Area Km 164B Tol Cipali dibangun oleh Yayasan Khasanah Masjid Madani dan dikelola oleh Manajemen Masjid Madani.

Yayasan tersebut merupakan bagian kontribusi dari Global Insight Group sebagai induk usaha dari Green Nitrogen dan Kedai Kopi Bang Haji.

Pengelola masjid ini juga menfasilitasi bagi mereka yang ingin berinfaq secara langsung ke masjid, dengan cara membeli merchandise yang ada di masjid tersebut untuk menghidupi UKM yang memproduksi merchandise seperti sarung, peci, sajadah, kaos dan sebagainya.

“Tidak ada uang tunai yang masuk ke masjid, tetapi kita buat alur proses yang lebih bisa menghidupkan UKM di sekitar Masjid untuk lebih berdaya, maju dan mandiri dengan tujuan akhir bisa memakmurkan masjid untuk kemaslahatan masyarakat,” ujarnya.

Diresmikan Saat Ramadan

Grand opening masjid ini dijadwalkan menjelang Ramadan tiba.

"Insya Allah pada 2025 kita bisa beribadah Ramadhan di masjid Raya Bang Haji ini,” kata Ghassan.

Pembangunan Masjid Raya Bang Haji KM 164 B Tol Cipali digarap oleh kontraktor PT Cipta Graha Pratama Sampoerna yang didedikasikan pula sebagai amal jariyah perusahaan ke masyarakat.

Demikian pula kontribusi dari PT Wirani Sons, selaku pengelola lahan Rest Area Km 164 dan 166 Tol Cipali.

“Semoga amal jariyah mereka dapat membuat bisnisnya menjadi lebih berkah, berkembang, dan terus menuai maslahat dunia dan akherat,” kata Ghassan.(fin)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.