TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) kembali menegaskan komitmennya dalam menerapkan tata kelola yang bersih, transparan, dan berkelanjutan dalam pengelolaan dana haji. Hal ini diungkapkan oleh Anggota Badan Pelaksana BPKH, Acep Riana Jayaprawira, dalam seminar Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) bertema "Menuju Pengelolaan Keuangan Haji Bebas Korupsi" di Jakarta, Selasa (24/12/2024).
“Dana haji merupakan amanah umat yang harus dikelola dengan akuntabilitas, transparansi, dan keberlanjutan,” ujar Acep.
Acep menekankan bahwa pencegahan korupsi menjadi fokus utama BPKH, sesuai dengan amanat UU Nomor 34 Tahun 2014. Dalam pengelolaannya, BPKH selalu berpedoman pada prinsip syariah, asas kehati-hatian, serta manfaat maksimal bagi masyarakat.
“Seminar ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang korupsi, benturan kepentingan, dan gratifikasi di lingkungan BPKH serta para mitra,” tambahnya.
Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Kumbul Kusdwidjanto Sudjadi, menggarisbawahi bahwa gratifikasi adalah modus korupsi yang paling dominan. Ia mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan konsistensi tata kelola lembaga untuk mencegah praktik korupsi.
“Praktik korupsi tidak hanya merusak individu tetapi juga mengancam lembaga. Penanaman nilai integritas sejak dini adalah hal mendasar,” tegas Kumbul.
Selain fokus pada tata kelola, BPKH menjalin kerja sama strategis dengan PT Lulu Group International untuk meningkatkan kualitas layanan bagi jamaah haji dan umrah Indonesia di Arab Saudi.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di Kantor Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Jeddah, menandai sinergi yang mengutamakan produk dan UMKM Indonesia.
“Kerja sama ini akan memenuhi kebutuhan jamaah seperti makanan bercita rasa Indonesia, bumbu khas, dan suvenir UMKM. Ini juga upaya mempromosikan produk dalam negeri di pasar internasional,” ujar Anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander.
Lulu Group International, perusahaan berbasis di Abu Dhabi, akan mendukung penyediaan kebutuhan jamaah selama di Arab Saudi. Kemitraan ini juga mencakup peningkatan layanan setoran awal haji serta informasi perhajian melalui jaringan toko Lulu di Indonesia.
“Kemitraan ini diharapkan memperkuat ekosistem perhajian dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Indonesia,” pungkas Harry.
Acara ini turut dihadiri oleh anggota Dewan Pengawas BPKH, Mudir BPKH Limited, serta perwakilan dari Lulu Group International dan ITPC Jeddah. (*)