JAKARTA - Ban merupakan komponen penting pada kendaraan bermotor. Karet bundar ini memiliki peran untuk menggerakkan mobil dan meredam guncangan. Untuk itu, ban perlu diperiksa secara rutin, termasuk usianya.
Masih banyak pemilik mobil mengabaikan kondisi ban, baik dari tekanan angin, keausan ban, hingga usia pakai ban. Padahal, ketiga faktor tersebut mempengaruhi keselamatan dan kenyamanan penumpang.
Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, seluruh ban memiliki masa pakai. Meski ulir ban masih tebal, tapi jika usia pakai sudah lewat, dapat menimbulkan risiko besar.
Ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan pemilik kendaraan untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengganti ban. Pasalnya, tidak ada cara pasti tentang umur pakai ban karena gaya berkendara setiap orang berbeda.
Setelah ban digunakan selama lima tahun atau lebih, ban harus diperiksa secara menyeluruh minimal setahun sekali oleh teknisi profesional. Ada baiknya ban diganti dengan yang baru untuk meningkatkan keselamatan.
“Untuk umur pakai ban itu yang paling baik adalah empat sampai lima tahun dari masa produksi ban yang ditandai dengan empat angka. Dua digit pertama adalah pekan ban tersebut diproduksi, sedangkan dua digit di belakangnya tahun produksi,” kata Jusri kepada SindoNews.
Penggunaan ban mobil bisa sampai empat hingga lima tahun, apabila telapak ban masih bagus. Ini dapat dilihat dari indikator TWI (Tread Wear Indicator), pada telapak ban dan dinding ban yang berupa tanda segitiga.
“Biasanya, pabrikan ban itu memasang tanda TWI sebesar empat milimeter sebelum telapak ban benar-benar habis. Jika sudah seperti itu, maka disarankan untuk segera menggantinya,” ujar Jusri.
Menjaga dengan baik tekanan angin, memeriksa indikator keausan ban, melakukan spooring, dan sebagainya, maka umur pakai ban tersebut bisa lebih panjang. Tapi, batas maksimal penggunaan ban adalah 10 tahun.
Untuk ban yang sudah berusia 10 tahun biasanya akan terdapat retakan yang berisiko pecah ketika berada dalam kecepatan tinggi. Ini diakibatkan ban tidak kuat menahan suhu yang terus meningkat akibat gesekandenganaspal.