TRIBUNNEWS.COM - Kasus penganiayaan yang dilakukan seorang dokter perempuan kepada penjual roti bakar di Medan, Sumatra Utara, masih diselidiki.
Aksi penganiayaan yang terjadi pada Kamis (19/12/2024) lalu terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.
Setelah ditelusuri, pelaku penganiayaan bernama Fladiniyah Puluhulawa yang berstatus dokter koas.
Fladiniyah Puluhulawa sempat menjadi dokter koas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pirngadi, Medan.
Kepala Humas RS Pirngadi Medan, Gibson Girsan, menyatakan pihaknya sudah mengembalikan Fladiniyah Puluhulawa ke kampusnya sejak Juli 2024.
Selama menjadi dokter koas, Fladiniyah Puluhulawa sering tak akur dengan rekan-rekannya saat bekerja.
“Sejak bulan Juli kemarin sudah dikembalikan ke kampusnya untuk pembinaan kembali,” bebernya, Kamis (26/12/2024).
Gibson Girsan tak menjelaskan secara rinci masalah yang dibuat Fladiniyah Puluhulawa selama bekerja di sana.
“Karena kemarin kurang harmonis dengan teman-teman lainnya," tukasnya.
Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, menyatakan pelapor bernama Fitra Samosir (26) telah dimintai keterangan terkait kasus penganiayaan yang dialaminya.
"Kami akan melakukan serangkaian penyelidikan untuk menuntaskan persoalannya."
"Visum sudah dilakukan. Nanti kita akan minta keterangan korban, saksi dan lainnya untuk proses lebih lanjut," ucapnya, Selasa (24/12/2024).
Sementara itu, Fitra, menjelaskan aksi penganiayaan dialaminya pada Kamis (19/12/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.
“Itu kan dia beli satu bungkus isinya 10 potong. Setelah membeli itu, dia datang lagi sekitar pukul 19.00 WIB,” tuturnya.
Saat itu, terlapor membeli roti bakar dan mendatangi gerobaknya sambil marah-marah.
“Dia bawa sisa makanannya tinggal dua potong terus melemparkannya ke muka saya. Lalu, saya dijambak, dicakar dan ditendang. Baru dia ngomong, sikit kali topping roti bakarnya,” tandasnya.
Dokter muda itu kabur meninggalkan korban yang kesakitan.
"Saya tanya kenapa kak, masalah apa dan kesalahan apa biar baik-baik."
"Sebelumnya dia memesan roti bakar bandung rasa cokelat keju. Alasan dia toping nya kurang banyak," tuturnya.
Menurut korban, Fladiniyah baru 3-4 kali membeli roti bakarnya dan sebelumnya tak pernah komplain.
"Setelah kejadian itu, banyak yang bilang kalau dia itu dokter yang pernah ngamuk di RS Pirngadi. Saya mengalami luka di tangan dan kening kena cakar juga," pungkasnya.
Diketahui, terlapor sempat viral pada Mei 2024 lalu karena menganiaya seorang warga di parkiran RSUD Pirngadi, Medan.
Kasus tersebut diselesaikan secara damai di Polsek Medan Timur.
Kapolsek Medan Timur, Kompol Rona Tambunan, menyatakan pelapor bernama Maya telah mencabut laporannya dan kedua pihak sudah berdamai.
"Dan kejadian ini menjadikan pelajaran ke depannya bagi kedua belah pihak. Perjanjian ini dibuat hitam di atas putih dan ini menjadi pembelajaran ke depannya dan (mereka) akan menjadi keluarga," bebernya.
Saat kejadian, Fladiniyah sudah enam bulan menjalani praktik koas di RSUD Pirngadi.
(Mohay) (TribunMedan.com/Fredy Santoso) (Kompas.com/Goklas Wisely)