TRIBUN-MEDAN.com - Pecah tangis Imas, anaknya tewas dalam kecelakaan di Tol Cipularang
Sebelum kecelakaan itu merenggut nyawa Imam, Imas sempat memimpikan putranya.
Dalam mimpinya, Imam memanggil sang ibu.
Tak pernah terbanyangkan mimpi Imas Nonih (46) bakal membawa kabar duka yang mendalam baginya dan keluarganya.
Imas merupakan ibu kandung Iman Maulana (18), kernet Bus Pariwisata yang terlibat kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 80 B Kabupaten Purwakarta sekitar pukul 02.15 WIB Kamis (26/12/2024) dini hari.
Iman Maulana menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut tersebut.
Bus yang ditumpangi para peziarah dan Iman tersebut melaju dari arah Bandung menuju Jakarta. Namun saat di lokasi kejadian, bus menabrak bagian belakang truk yang berada di depannya, sehingga kecelakaan pun tak terhindarkan, Kamis (26/12/2024).
Akibatnya kecelakaan tersebut belasan orang mengalami luka-luka, dan dua meninggal dunia. Satu dari korban tewas yaitu Iman Maulana (18) warga asal Kampung Muhara RT2/01, Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, kabupaten Cianjur.
Jenazah Iman,putra ke- dari Imas tersebut tiba di rumah duka sekitar pukul 13.00 WIB, Kamis (26/12/2024). Kedatangan jenazah Iman ke rumah duka disambut dengan isak tangis keluarga.
"Sebelum mendapatkan kabar, saya sempat mimpi, yang memperlihatkan kakak Iman berada di belakang, dan almarhum ada didepan dan cuman bilang 'mama'. Saya pun langsung terbangun," ucap Imas pada Tribunjabar di rumah duka.
Pada pukul 05.30 WIB lanjut dia, anaknya yang pertama baru memberitahu musibah yang telah merengut nyawa Iman dalam kecelakaan di Jalan Tol Cipulang KM 80 B, Kabupaten Purwakarta.
"Kakak pertama yang laki-laki itu satu pekerjaan dengan almarhum. Iman sudah berkerja hampir selama tiga tahun di Bus Pariwisata. Namun di bus pariwisata itu baru 3 bulan. Saya tidak pernah menyangka mimpi semalam menjadi kabar buruk bagi saya dan keluarga," ucapnya.
Sementara itu Deis Mariani (25) kakak korban mengaku sangat kehilangan almarhum, karena Iman dikenal keluarga sebagai sosok periang, sering memberikan kehangatan di dalam rumah.
"Dia (almarhum) sering menolong orang disekitarnya, dan tak pernah menamdang siapapun itu. Saat ini jenazah korban sudah di makamkan di pemakaman keluarga dekat rumah," ucapnya.
(*/tribun-medan.com)