TRIBUNNEWS.COM - Andry, suami yang bunuh istrinya sendiri di Banyumas, Jawa Tengah minta penangguhan penahanan.
Andry diketahui tega membunuh istrinya, Jumirah, karena diduga dipicu masalah perselingkuhan.
Ia membunuh istrinya pakai kunci Inggris di rumahnya, di Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Banyumas, Jumat (27/12/2024) malam.
Kombes Ari Wibowo selaku Kapolresta Banyumas menuturkan, pihak keluarga pelaku lah yang mengajukan penangguhan penahanan.
Penangguhan penahanan tersebut diajukan lantaran pelaku alami kondisi lumpuh.
Pelaku disebut susah dalam buang air kecil (BAK) maupun buang air besar (BAB).
"Dari dokter mengatakan pelaku memang mengalami kelumpuhan dan susah dalam buang air kecil dan besar,"
"Aktivitas sehari-hari sudah susah, ada pengajuan dari keluarga tentang rawat jalan," terangnya kepada Tribunbanyumas.com.
Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan juga menuturkan bahwa saat ini pelaku juga tak ditahan atas dasar kondisi kesehatan.
"Pertama ada rekom dokter karena sedang rawat jalan,"
"Korban lumpuh permanen pakai kateter dan tulang punggung busuk," katanya.
Kombes Ari sebelumnya menuturkan, penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa ini diduga dipicu perselingkuhan.
Pelaku, ujar Ari, merasa cemburu karena istrinya menjalin hubungan dengan pria lain.
Sebelum penganiayaan, korban sempat kepergok warga sedang bersama laki-laki lain.
"Sebelum dipukul dengan kunci inggris, istri pernah tertangkap basah sama warga dengan laki-laki lain,"
"Terkait motif pembunuhan terencana masih dalam pendalaman," Ari.
Sementara Kompol Andryansah mengatakan bahwa korban dianiaya saat akan menerima telepon.
"Saat itu sedang akan menerima telepon dan tidak ada perlawanan dari korban," katanya.
Tetangga korban, Siran (52) menceritakan bahwa korban ditemukan sudah dalam kondisi kaku.
"Waktu ditemukan korban dalam kondisi terlentang dan sudah dalam kondisi kaku keluar lendir dan darah," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (28/12/2024).
Ia menambahkan, antara korban dan pelaku ternyata sudah sering cekcok karena perselingkuhan.
Siran menuturkan, pelaku menganiaya istrinya sekira pukul 19.00 WIB.
Setelah melakukan tindak kekerasan hingga menghilangkan nyawa istrinya, pelaku menyerahkan diri ke kantor polisi.
"Pelaku usai melakukannya (pembunuhan) lalu pesan Grab dan menyerahkan diri ke polisi," jelas Siran.
Siran menambahkan, saat penganiayaan terjadi, tetangga tak ada yang mendengar teriakan korban.
Tetangga mengetahui korban tewas setelah polisi datang ke lokasi kejadian.
"Sama sekali tidak ada yang dengar dengan kajadian," jelasnya.
Terkait isu perselingkuhan, antara korban dan pelaku ternyata sudah sering didamaikan.
"Saya sudah beberapa kali mendamaikan soal cekcok keduanya karena isu perselingkuhan."
"Istrinya memang masih muda dan sering pergi-pergi," terangnya.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunBanyumas.com, Permata Putra Sejati)