TRIBUNNEWS.COM - Penembakan yang menewaskan seorang pengacara senior, Rudi S Gani, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Selasa (31/12/2024) malam, kini menjadi perhatian publik.
Selain sosoknya, kasus-kasus yang ditangani korban pun menjadi topik yang ingin diketahui masyarakat.
Rudi S Gani diketahui sudah banyak menangani perkara pidana maupun perdata di wilayah Sulawesi Selatan.
Bahkan beberapa jam sebelum menemui ajalnya, eks Ketua Umum Lembaga Kajian Penegakan Hukum (LKPH) Advokasi dan Bantuan Hukum Sulsel itu masih sempat mendampingi kliennya.
Salah satu kasus sempat ditangani Rudi S Gani yakni sengketa lahan ahli waris melawan pemerintah desa dan pemerintah kecamatan di Bengo, Kabupaten Bone.
Dalam perkara ini, pengacara berusia 49 tahun itu dipercaya sebagai kuasa hukum bagi pihak tergugat yakni pemerintah desa dan kecamatan.
Untuk perkara tersebut diketahui telah diselesaikan.
Selain itu masih ada beberapa perkara lain yang sementara berproses ditangani oleh Rudi S Gani.
Rudi S Gani juga dikenal sebagai salah seorang pengacara yang menjadi kuasa hukum perusahaan media online.
Pengacara senior tersebut diketahui sudah lama tinggal di Kecamatan Lappariaja. Bahkan dirinya sempat mencalonkan diri sebagai kandidat kepala desa.
Kesehariannya, Rudi S Gani berprofesi sebagai pengacara.
Beberapa kasus yang sedang dia dampingi saat ini sementara bergulir di pihak kepolisian, kejaksaan hingga pengadilan.
Diberitakan sebelumnya, Pengacara Rudi S Gani ditembak Orang Tak Dikenal (OTK) saat menantikan malam pergantian tahun bersama keluarga di Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada Selasa (31/12/24) pukul 22.30 Wita.
Hingga kini pihak kepolisian masih sementara menyelidiki insiden penembakan terhadap Rudi S Gani.
Saat ini, jenazah korban berada di rumah sakit Bhayangkara Makassar untuk operasi pengangkatan proyektil.
Selama seharian pada Selasa (31/12/2024), Rudi S Gani mendampingi klien di Kota Watampone, Kabupaten Bone.
Setelah menuntaskan agenda pada hari itu, Rudi S Gani kembali ke kediamannya di Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja.
Pattukulimpoe sendiri adalah kampung halaman istri Rudi S Gani.
Sementara itu berdasarkan kartu identitas korban, diketahui bahwa Rudi S Gani beralamat di Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar.
Rudi S Gani tiba di rumah istrinya pada sore hari.
Pada malam hari sebelum insiden nahas itu, Rudi S Gani pun masih sempat bercengkrama dengan keluarga.
Kasi Humas Polres Bone, Iptu Rayendra mengungkapkan bahwa sebelum tertembak, terdengar suara mobil berhenti di depan rumah korban.
Beberapa saat kemudian terdengar bunyi letusan senjata.
"Selepas ledakan itu, Rudi kemudian tersungkur dengan luka tembakan pada bagian wajah. Kemudian, pelaku misterius langsung tancap gas meninggalkan lokasi," ungkap Iptu Rayendra saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Rabu (1/1/2025).
Keluarga kemudian membawa korban ke Puskesmas Lappariaja dalam keadaan terluka parah dan tak sadarkan diri.
"Setelah tertembak korban dilarikan ke puskesmas, namun nyawanya tak terselamatkan," katanya.
Menurut informasi, Rudi S Gani menghembuskan nafas terakhirnya dengan tembakan dua peluru bersarang di wajah dan bagian dadanya.
"Korban ditembak pelaku saat sementara berada di rumah Istrinya," ujar seorang saksi, Abdul.
Pada saat kejadian, korban tengah makan malam bersama dengan keluarga untuk menyambut malam pergantian tahun.
"Makan-makan sama keluarga tiba-tiba ada ledakan dan korban terbaring serta mengeluarkan darah," ucapnya.
Belum diketahui apa motif kasus ini.
Jajaran kepolisian Resort Bone masih sementara menyelidiki.
Pihak kerabat dan keluarga korban pun masih dimintai keterangan.
(Nina Yuniar) (Tribun-Timur.com/Wahdaniar)